Jumat 05 Nov 2021 02:15 WIB

Permintaan Tinggi, Kobexindo Naikkan Target Pendapatan

Tingginya permintaan batu bara mendorong pertumbuhan permintaan alat berat.

Rep: Intan Pratiwi / Red: Satria K Yudha
Kobexindo Tractors mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 154 persen pada kuartal III 2021.
Foto: kobexindo
Kobexindo Tractors mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 154 persen pada kuartal III 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Perusahaan penyedia alat berat terintegrasi, PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX) meraup pendapatan sebesar 89,48 juta dolar AS pada kuartal III 2021. Jumlah pendapatan tersebut melonjak 154 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 35,20 juta dolar AS. Pencapaian ini membuat Kobexindo menaikkan target pendapatan tahun ini. 

Wakil Presiden Direktur Kobexindo Martio mengatakan, pertumbuhan pendapatan ditopang meningkatnya penjualan segmen unit alat berat menjadi 68,55 juta dolar AS. Segmen unit alat berat merupakan kontributor terbesar pendapatan, yaitu 76,61 persen di antara segmen lainnya. 

Menurut dia, segmen unit alat berat tercatat tumbuh sebesar 250 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Adapun segmen lainnya, seperti segmen suku cadang, per September 2021 membukukan pendapatan bersih sebesar 11,55 juta dolar AS atau tumbuh 32,57 persen. 

Martio mengatakan, Kobexindo memutuskan untuk melakukan revisi naik atas target pendapatan pada tahun ini setelah melihat hasil pencapaian penjualan semester I 2021 dan kinerja pada akhir September. "Kami juga telah melakukan penilaian atas prospek penjualan. Target pendapatan 2021 dinaikkan dari 70 juta dolar AS menjadi 110 juta dolar AS,” kata Martio dalam siaran pers, Kamis (4/11). 

Martio menjelaskan, permintaan batu bara yang tinggi menjadi katalis utama pertumbuhan permintaan alat berat nasional hingga akhir tahun ini. Persiapan menyambut musim dingin dan keterbatasan pasokan batu bara di negara tujuan ekspor, ujar dia, menjadi salah-satu pertimbangan prospek kenaikan permintaan alat berat di Indonesia. 

Solidnya kinerja pendapatan dan strategi pengelolaan biaya yang terukur membuat pertumbuhan beban lebih rendah ketimbang pertumbuhan pendapatan. Laba bruto pada sembilan bulan pertama dilaporkan tumbuh 155,65 persen menjadi 16,83 juta dolar AS dibandingkan tahun lalu 6,58 juta dolar AS. 

“Kami terus memantau perkembangan industri batu-bara yang menjadi motor pertumbuhan penjualan alat berat. Manajemen akan terus memperkuat portofolio pendapatan untuk menciptakan nilai tambah dan bisnis yang berkelanjutan," kata Martio.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement