Jumat 05 Nov 2021 09:54 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Ketika Sehat Lupa, di Kala Sakit Ingat

Nikmat sehat menjadi nikmat Allah yang terbesar setelah nikmat Islam.

Red: Ani Nursalikah
Naskah Khutbah Jumat: Ketika Sehat Lupa, Dikala Sakit Ingat. Jamaah memgukur suhu tubuh sebelum memasuki Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Senin (12/4). Masjid Gede Kauman kembali menyelenggarakan shalat tarawih berjamaah pada Ramadhan 1442 H. Namun jamaah dibatasi hanya untuk warga sekitar masjid dan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 ketat.
Foto:

Sidang Jumat yang terhormat,

Nikmat sehat menjadi nikmat Allah yang terbesar setelah nikmat keselamatan (Islam). Selama ini, sadarkah kita bahwa setiap hari Dia membentangkan nikmat sehat kepada kita dengan memberikan oksigen (O2) secara gratis.

Bayangkan jika hidup tanpa oksigen, apa yang akan terjadi dengan kita? Hal tersebut mengingatkan kita pada orang-orang yang kalang kabut mencari tabung oksigen untuk bisa menyelamatkan nyawa keluarga yang kini tengah terbaring lemah di bangsal UGD maupun ICU akibat terpapar Covid-19.

Kala kita sakit, barulah ingat betapa mahalnya nikmat sehat. Namun, kala sehat kita justru melupakan waktu luang untuk bersyukur.

Ini adalah keanehan yang benar-benar terjadi pada makhluk berakal budi. Kita menjadi insan dungu dengan tidak cendekia dan arif dalam mensyukuri nikmat Allah. Dia menyatakan jika,

وَقَلِيلٞ مِّنۡ عِبَادِيَ ٱلشَّكُورُ

Artinya: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih” (QS Saba’ [34]: 13).

Benarlah yang dilukiskan-Nya berkelindan dengan kenyataan sesungguhnya. Artinya, sedikit sekali kita yang mau bersyukur atas nikmat-Nya. Boleh jadi atas kelantaman meremehkan nikmat-Nya itu, dihantamlah deret penyakit agar kita sadar sebagai makhluk daif yang tidak memiliki kekuatan apapun kecuali Dia. Karenanya penting sekali kita untuk bersyukur supaya Dia menambah (nikmat) kepada kita, demikianlah sumpah Allah dalam QS Ibrahim [14]: 7.

Baca juga : Pemimpin Taliban Peringatkan Kemungkinan Adanya Penyusup

Walaupun sakit dan sehat berkorelasi dengan kekuasaan-Nya, namun manusia wajib berusaha agar teraktualisasikan hidup yang sehat. Kesehatan itu penting, tanpa sehat maka hidup tak berarti. Karena sehat itu menyenangkan dan senang itu merupakan sayap dari menyehatkan.

Menjalani kehidupan di dunia ini tanpa sehat, seperti lost everything. Lindungilah tubuh kita dari segala hal yang berpotensi dapat mendatangkan benih penyakit. Sudahilah mengonsumsi hal-hal yang merusak jaringan tubuh.

Tahanlah diri kita dengan nafsu duniawi yang melampaui. Dekonstruksilah pola hidup kita sekarang juga agar tercipta hidup sehat lahir-batin.

  أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ بِاِذْنِهٖ ۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَ ۗ مِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mengabaikan perintah Rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.

(QS. Ali 'Imran ayat 152)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement