REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Perum Bulog Kantor Cabang Pembantu (KCP) Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), menjamin ketersediaan stok beras sebanyak 471 ton mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Belitung hingga Desember 2021.
"Saya memastikan stok beras yang tersedia di gudang sebanyak 471 ton mampu mencukupi masyarakat sampai akhir tahun 2021," kata Kepala Perum Bulog KCP Belitung, Romi Victa Rose di Tanjung Pandan, Jumat (5/11).
Romi mengatakan, Bulog KCP Belitung menfokuskan ketersediaan beras untuk kebutuhan masyarakat. Sedangkan jenis kebutuhan lainnya sebagai pendukung. "Selain stok beras terdapat pula stok pangan di gudang seperti 58 ton gula pasir serta daging beku sebanyak 130 kilogram," ungkap Romi.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng di pasar, kata dia, Bulog KCP Belitung mengajukan pengiriman minyak goreng sebanyak 7.000 liter kepada kantor pusat pada September 2021. "Sesuai informasi yang saat ini di kantor pusat Perum Bulog sedang dalam tahap proses realisasi usulan kami tersebut," kata dia.
Menyinggung naiknya harga minyak goreng di pasar tradisional Kota Belitung, dia menilai kenaikan harga minyak goreng di daerah itu dipicu oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah. Harga minyak goreng di pasar tradisional Kota Belitung sejak beberapa hari terjadi kenaikan dari Rp 16.500 per liter menjadi Rp 18.000 per liter.
"Meskipun harga minyak goreng naik, tapi kami tidak dapat melakukan intervensi pasar karena stok di gudang Perum Bulog Belitung dalam kondisi kosong," kata Romi.