REPUBLIKA.CO.ID, Aksi kudeta atau penggulingan paksa pemerintahan masih mewarnai geopolitik dunia pada 2021 ini. Dari Myanmar hingga Sudan, keterlibatan militer begitu kental dalam aksi kudeta. Berikut sejumlah aksi kudeta yang terjadi pada 2021 hingga Oktober.
Myanmar, 1 Februari 2021
Pelaku kudeta: Junta militer dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing
Pemerintah terguling: Aung San Suu Kyi
Alasan kudeta: Tudingan kecurangan pemilu.
Mali, Mei 2021
Pelaku kudeta: Koloner Assimi Gota
Pemerintah terguling: Presiden Bah Ndaw dan PM Moctar Ouane
Alasan Kudeta: Presiden dan PM dinilai gagal melaksanakan tugas dan mencoba menyabotase transisi.
Guinea, 5 September 2021
Pelaku kudeta: Kolonel Mamady Doumbouya.
Pemerintah terguling: Presiden Alphan Conde.
Alasan kudeta: Pemerintah korupsi, tak menegakkan HAM serta salah urus ekonomi.
Sudan, 25 Oktober 2021
Pelaku kudeta: Jenderal Abdul Fattah al-Burhan.
Pemerintah terguling: Pemerintahan transisi Abdalla Hamdok
Alasan kudeta: Jendera Burhan mengklaim penggulingan dilakukan untuk menghindari perang sipil.
Tunisia, Juli 2021
Pelaku kudeta: Oposisi menganggap Presiden Kais Saied telah melakukan kudeta dengan membubarkan pemerintahan sepihak. Saied menegaskan pembubaran parlemen sah sesuai konstitusi Pasal 80.
Pemerintah terguling: Parlemen dan kepemimpinan PM Hichem Mechichi
Alasan kudeta: Konstitusi 2014 sudah diterjemahkan kebablasan. Distribusi kekuasaan hanya menyebabkan kebuntuan politik di saat negara sedang menghadapi keterpurukan ekonomi dan pandemi Covid-19.