Sabtu 06 Nov 2021 13:55 WIB

Vaksinasi Merdeka Tahap III Capai 70 Persen di Penyangga DKI

VM tahap III memberikan kontribusi kenaikan laju vaksinasi di kawasan aglomerasi.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Endro Yuwanto
Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka (VM) tahap III bentuk kolaborasi Polda Metro Jaya dengan Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka yang berlangsung selama 10 hari, 22-31 Oktober  2021 di lima wilayah Penyangga DKI Jakarta yaitu Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.
Foto: Humas Vaksinasi Merdeka.
Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka (VM) tahap III bentuk kolaborasi Polda Metro Jaya dengan Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka yang berlangsung selama 10 hari, 22-31 Oktober 2021 di lima wilayah Penyangga DKI Jakarta yaitu Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pelaksanaan Vaksinasi Merdeka (VM) tahap III bentuk kolaborasi Polda Metro Jaya dengan Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka telah berlangsung selama 10 hari, 22-31 Oktober 2021. Vaksinasi digelar di lima wilayah penyangga DKI Jakarta, yaitu Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.

"Berdasarkan data Kemenkes, wilayah aglomerasi ditargetkan mampu mencapai herd immunity (kekebalan komunal) ketika sudah terdapat 8.599.879 juta warga yang tervaksin. Kehadiran Vaksinasi Merdeka telah membantu capaian vaksinasi wilayah aglomerasi menjadi 6.449.016 juta warga yang telah tervaksinasi," ujar Kasatgas Vaksinasi Merdeka Kombes Pol Herukoco dalam siaran persnya, Sabtu (6/11).

Menurut Herukoco, pada VM tahap III ini, pihaknya telah menurunkan 630.083 dosis vaksin yang terdiri atas sinovac sebanyak 485.164 dosis dan astrazaneca sebanyak 144.919 dosis dengan jumlah vaksinasi harian yang dilakukan sebanyak 57.280 dosis.

Kalakhar Vaksinasi Merdeka, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo menambahkan, jumlah warga di kawasan aglomerasi yang belum tervaksinasi sekitar 2.150.863 orang, yaitu sekitar 25,01 persen dari keseluruhan target pencapaian kekebalan komunal wilayah aglomerasi.

"Masyarakat luas selalu menyambut baik pelaksanaan Vaksinasi Merdeka, termasuk pada tahap aglomerasi lanjutan yang diserbu 9.733 calon relawan yang mendaftarkan diri, yang terdiri atas 3.018 calon relawan tenaga kesehatan (nakes) dan 6.715 calon relawan nontenaga kesehatan," terang Sambodo.

Sambodo melanjutkan, kehadiran VM tahap III ini berhasil memberikan kontribusi kenaikan laju vaksinasi di kawasan aglomerasi minimal 70 persen, bahkan hingga 90 persen di Kota Tangerang hingga hanya sekitar 145.027 warga yang belum tervaksinasi. Demikian juga dengan di Tangerang Selatan, hanya sekitar 21,6 persen warga yang belum tervaksin yaitu sekitar 232.286 orang.

"Pelaksanaan kali ini jumlah gerai yang dibuka sebanyak 198 gerai, yang terdiri atas 162 gerai statis dan 36 gerai bergerak (mobile). Target awal harian seluruh gerai ialah 43.550 individu tervaksin. Namun selama pelaksanaan, melebihi target menjadi 81.882 vaksin per hari," jelas Sambodo.

Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM), Devie Rahmawati mengatakan, di tahap ketiga ini, pelaksanaan VM terus menggunakan platform digital Vaksinasi Merdeka, karya PT Telkom Indonesia, yang dapat diakses secara real time. Dari jumlah calon relawan sebanyak 9.733 calon ini, dengan menggunakan platform dengan presisi dapat langsung dibagi berdasarkan kebutuhan wilayah dan juga kebutuhan posisi menjadi hanya 990 relawan yang terpilih.

"Proses ini hanya membutuhkan waktu tiga hari dari mulai rekrutmen, seleksi berkas, hingga penentuan penempatan relawan. Pada saat pelaksanaan, seluruh relawan melakukan pelaporan absensi dan kondisi gerai melalui aplikasi platform Vaksinasi Merdeka yang dapat di akses melalui saluran aplikasi terpercaya di App Store. Semua berbasis teknologi digital," jelas Devie.

Devie menambahkan, pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini juga terus memastikan bahwa penyelenggaraan kegiatan bisa sangat hemat dengan hasil yang terukur. Vaksin yang disediakan oleh VM memang seluruhnya gratis. Namun, dalam penyelenggaraan kegiatannya, Vaksinasi Merdeka lanjutan ini semakin efisien, di mana untuk menyuntikkan satu individu hanya Rp 1.000 hingga maksimal Rp 5.000.

Penyelenggaraan kegiatan vaksinasi paling efisien, kata Devie, terjadi di Kabupaten Bekasi yaitu Rp. 1.027 per individu per suntik.

"Berdasarkan studi yang kami lakukan biaya penyelenggaraan vaksinasi bisa mencapai Rp 100 ribu-Rp 500 ribu per suntik untuk setiap individu. Biaya tersebut terdiri dari sewa gedung, pendingin ruangan (AC), pembayaran petugas di gerai, serta biaya logistik lainnya," papar Devie yang juga pengajar tetap di Vokasi Universitas Indonesia (UI).

Pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Mila Viendyasari mengatakan, pelaksanaan VM selalu mendapatkan dukungan dari para mitra dermawan yang ingin memastikan para relawan yang diberikan insentif Rp 100 ribu per hari ini, dapat semakin nyaman dan aman bertugas selama 10 hari penuh.

"Gojek, kembali memberikan dukungan transportasi gratis bagi relawan. Ini jadi pola sinergi antara relawan dan dermawan dalam pelaksanaan vaksinasi kolosal VM. Gojek telah memberikan dukungan transportasi pada lebih dari 10 ribu pejuang kemanusiaan di Vaksinasi Merdeka tahap 1-3. Tak hanya itu, seluruh pembayaran kepada 10 ribu relawan VM, bersifat transparan dan akuntabel dengan menggunakan platform Go-Pay," pungkas Mila.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement