Sabtu 06 Nov 2021 22:32 WIB

Priyano Masih Tangguh, Raih Emas Lempar Cakram Peparnas XVI

Priyano mencatatkan lemparan sejauh 36,78 meter.

Atlet Peparnas dari Jawa Tengah Priyano (ilustrasi) Priyano menyumbang emas dari lempar cakram Peparnas Papua.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Atlet Peparnas dari Jawa Tengah Priyano (ilustrasi) Priyano menyumbang emas dari lempar cakram Peparnas Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Atlet asal Jawa Tengah Priyano belum terkalahkan pada nomor lempar cakram putra F46 cabang olahraga atletik Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI Papua. Pada perlombaan yang berlangsung di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Sabtu (6/11), Priyano mencatatkan lemparan sejauh 36,78 meter. Dengan kemenangannya itu, Priyano berhak menggondol pulang medali emas pada satu-satunya nomor yang diikutinya pada Peparnas Papua, sekaligus medali emas pertama bagi Jateng.

Pada urutan kedua, Alex Herlansyah dari Jawa Barat dengan lemparan sejauh 31,73 meter, dan ketiga Sardi Idris dari Kalimantan Timur dengan lemparan 30,34 meter.

Baca Juga

Meski menang, catatan lemparan Priyano di Peparnas belum memecahkan rekor yang dicetaknya di Peparnas XV pada 2016 di Jawa Barat. "Waktu itu (Peparnas Jabar), masih masa keemasan saya istilahnya. Lemparannya cukup jauh, 43 meter. Kalau yang terjauh, saya cetak di kejuaraan dunia di Dubai, 45 meter," ujarnya.

Priyano selama ini selalu dipercaya oleh provinsinya untuk menyumbang emas di tiga nomor sekaligus, yakni lempar lembing, lempar cakram, dan tolak peluru. Hasilnya, Priyano selama tiga kali Peparnas berturut-turut meraih tiga medali emas di nomor tersebut, yakni pada Peparnas 2008 di Kalimantan Timur, Peparnas 2012 di Riau, dan 2016 di Jawa Barat.

"Sesuai aturan, pada Peparnas Papua ini saya masuk kelas elite. Jadi, hanya boleh ambil satu nomor. Ya, lempar cakram saja akhirnya," kata Sekretaris Umum NPC Jateng itu.

Priyano bersyukur pada usianya yang sudah menginjak 39 tahun masih bisa berprestasi dan masih bisa mempertahankan rekornya sendiri. "Bagi saya, (tiga cabang atletik) itu sudah menjadi jalan hidup. Jadi, saya benar-benar tekuni. Sudah sejak dulu saya menggeluti nomor itu. Sejak saya di atletik memang nomor spesialis saya geluti dan tekuni. Jadi prioritas saya," kata dia.

Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi yang akan berupaya mencetak sejarah sebagai yang terbaik. Mereka akan berlomba untuk menyumbangkan keping medali bagi kontingen masing-masing pada Peparnas ke-16 yang digelar pada 6-13 November 2021.

Para atlet berlaga pada 12 cabang olahraga, terdiri atas angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola cerebral palsy (CP), tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement

Komentar

Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement