Ahad 07 Nov 2021 13:57 WIB

Dinas LHK Bandung Imbau Warga tidak Buang Sampah ke TPS

Untuk antisipasi penumpukan sampah, warga diimbau tak buang sampah ke TPS.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berupaya membersihkan sampah dan material yang menyumbat drainase sekaligus memperbaiki jalan yang hancur saat hujan deras di Jalan Jajaway, Dago, Kota Bandung, Kamis (4/11). Banjir cileuncang saat hujan deras di kota Bandung salah satunya akibat dainase tersumbat sampah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan adanya cuaca ekstrem pada Oktober - Februari 2021 yang dipicu oleh fenomena alam La Nina.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) berupaya membersihkan sampah dan material yang menyumbat drainase sekaligus memperbaiki jalan yang hancur saat hujan deras di Jalan Jajaway, Dago, Kota Bandung, Kamis (4/11). Banjir cileuncang saat hujan deras di kota Bandung salah satunya akibat dainase tersumbat sampah. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan adanya cuaca ekstrem pada Oktober - Februari 2021 yang dipicu oleh fenomena alam La Nina.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah ke tempat pembuangan sampah (TPS) sementara waktu. Imbauan tersebut dilakukan mengingat operasional tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Sarimukti, Bandung Barat terganggu akibat kehabisan bahan bakar minyak (BBM).

"Untuk antisipasi penumpukan lebih banyak lagi di TPS ataupun mobil kontainer akan diimbau kepada masyarakat untuk sementara tidak membuang sampahnya ke TPS atau kontainer," ujar Kepala DLHK Kota Bandung, Dudy Prayudi saat dikonfirmasi, Sabtu (6/11).

Baca Juga

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Barat dan diketahui sedang mengupayakan mengirim BBM. Ia berharap pengiriman BBM segera dilakukan untuk operasional loader di TPA Sarimukti.

Pihaknya juga melakukan antisipasi terkait dampak bau yang ditimbulkan dari sampah yang menumpuk di TPS atau kontainer. Beberapa cara yang dilakukan menggunakan penghilang bau seperti minyak sereh, karbol dan lainnya.

"Memaksimalkan penataan ruang yang masih kosong di lokasi TPS apabila terjadi penumpukan yang tidak terhindarkan," ujar dia.

Ia melanjutkan, penggunaan maksimal terpal untuk TPS atau titik kumpul sampah di lokasi strategis sebab stok terpal terbatas. Dudy menambahkan akibat kondisi tersebut, sampah di TPS kota kabupaten se Bandung Raya belum diangkut ke TPA Sarimukti.

"Dampaknya sampah di TPS kota kabupaten se-Bandung Raya, belum bisa diangkut ke TPA Sarimukti," katanya.

Pada laman instagram DLHK Kota Bandung terdapat video yang menunjukkan antrean truk pengangkut sampah yang diketahui di TPA Sarimukti Bandung Barat. Dalam keterangannya dijelaskan kondisi tersebut terjadi sejak Jumat (5/11) lalu.

Kondisi tersebut berdampak kepada pelayanan pengangkutan sampah menjadi terlambat. Masyarakat diimbau untuk menyimpan sementara sampah rumah tangga atau komersil dan tidak dibuang terlebih dahulu ke TPS.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement