REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Banjir rob di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat merusak dagangan masyarakat yang bermukim di pesisir lingkungan Kasiwa Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju. Selain itu, Rumah Sakit Bayangkara di Mamuju juga terganggu layanannya akibat air masuk hingga ke rumah sakit.
"Banjir rob yang terjadi dua hari terakhir cukup parah membuat dagangan masyarakat sebagian rusak terkena air laut," kata Mala salah seorang warga pesisir di Kelurahan Binanga Kabupaten Mamuju, Ahad (7/11).
Ia mengatakan, sehari sebelumnya banjir rob akibat air laut pasang merendam permukiman warga dan rumah sakit Bayangkara yang terdapat di pesisir Kota Mamuju. "Banjir Rob kemarin juga merendam permukiman warga dua kelurahan di pesisir Kota Mamuju, namun kali ini cukup parah dan lebih tinggi," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat tidak menyangka jika ketinggian banjir rob masih naik sehingga tidak sempat menyelamatkan barangnya. "Semoga ini puncaknya karena banjir rob pada tahun sebelumnya terjadi selama tiga hari, agar permukiman warga tidak terendam lagi dan aktivitas masyarakat tidak terganggu," katanya.
Banjir laut pasang dari perairan Sulawesi ini juga merendam separuh permukiman warga yang umumnya berprofesi sebagai nelayan di pesisir pantai di lingkungan Kelurahan Karema, Kota Mamuju. Banjir rob di Kelurahan Simboro merendam rumah sakit Bhayangkara sehingga pelayanan medis di rumah sakit itu menjadi terganggu.
"Gelombang pasang mampu melewati jalan arteri dan sejumlah sungai, sehingga mengakibatkan air laut merendam separuh permukiman warga dan juga rumah sakit Bayangkara yang terletak di pesisir Mamuju," kata Haerul salah seorang warga.
Ia berharap, tanggul penahan air laut dipasang atau ada upaya antisipasi lainnya. Agar banjir rob tidak lagi menggenangi permukiman warga sekitar pesisir Kota Mamuju.