Senin 08 Nov 2021 17:15 WIB

Airlangga: Sudah tak Ada Daerah di Luar Jawa-Bali Level 4

Daerah dengan capaian vaksin di bawah 50 persen akan dinaikkan level PPKMnya.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Agus raharjo
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20
Foto: Dok Republika
Airlangga: Pemimpin Dunia Dukung Indonesia di Presidensi G20

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto mengatakan kondisi kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali terus mengalami perbaikan. Saat ini, kata Airlangga sudah tidak ada daerah di luar Jawa-Bali yang berada di PPKM Level 4.

"Dari 27 provinsi luar Jawa-Bali, tidak ada yang di level empat, kemudian tidak ada di level tiga, kita bicara provinsi," ujar Airlangga dalam konferensi pers secara daring, Senin (8/11).

Airlangga mengatakan, sebanyak 22 provinsi saat ini berada di PPKM level dua, dan lima provinsi berada di level PPKM satu. Sedangkan, untuk kabupaten/kota di luar wilayah Jawa-Bali, jumlah level satu meningkat menjadi 151 daerah. Kemudian untuk kabupaten/kota di level dua ada 231 daerah.

"Kemudian level empat dan tiga terus menurun, tidak ada di level empat dan empat kabupaten di level tiga," kata Airlangga.

Namun demikian, dalam perpanjangan PPKM luar Jawa-Bali pada periode 9-22 November, pemerintah menambahkan kriteria level assement capaian vaksin yakni untuk capaian vaksin di bawah 50 persen dinaikkan satu level PPKM.  Sehingga, kabupaten/kota yang tidak memenuhi kriteria tersebut akan berubah level PPKM-nya.

Airlangga mengaku, ada 156 kabupaten/kota di level dua yang vaksinasinya masih di bawah 50 persen, sehingga dinaikan menjadi level tiga. Karena itu, total kabupaten/kota di level tiga kini menjadi 160 kabupaten kota. "Kemudian di level dua itu totalnya ada 175 kabupaten/kota dan di level satu ada 51 kabupaten kota," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement