REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Juru kampanye yang dipimpin oleh Global Witness menilai daftar peserta KTT perubahan iklim di Glasgow atau COP26 yang dipublikasikan oleh PBB di awal pertemuan ini. Mereka menemukan bahwa 503 orang yang terkait dengan kepentingan bahan bakar fosil menjadi peserta dalam KTT iklim.
Delegasi ini dikatakan melobi industri minyak dan gas. "Industri bahan bakar fosil telah menghabiskan waktu puluhan tahun untuk menyangkal dan menunda tindakan nyata terhadap krisis iklim, itulah sebabnya ini menjadi masalah besar," kata Murray Worthy dari Global Witness, dilansir di BBC, Senin (8/11).
"Pengaruh mereka adalah salah satu alasan terbesar mengapa 25 tahun pembicaraan iklim PBB tidak menghasilkan pengurangan nyata dalam emisi global," tambahnya.
Sekitar 40 ribu orang menghadiri COP 26. Brasil memiliki tim perunding resmi terbesar menurut data PBB, dengan 479 delegasi. Inggris, yang menjadi tuan rumah pembicaraan di Glasgow, memiliki 230 delegasi terdaftar.
Jadi siapa yang dianggap sebagai pelobi bahan bakar fosil? Global Witness, Corporate Accountability dan lain-lain yang telah melakukan analisis mendefinisikan pelobi bahan bakar fosil sebagai seseorang yang merupakan bagian dari delegasi asosiasi perdagangan atau anggota kelompok yang mewakili kepentingan perusahaan minyak dan gas.
Secara keseluruhan, mereka mengidentifikasi 503 orang yang dipekerjakan oleh atau terkait dengan kepentingan ini di pertemuan puncak.
Mereka juga menemukan bahwa pelobi bahan bakar fosil adalah anggota dari 27 delegasi negara, termasuk Kanada dan Rusia. Lobi bahan bakar fosil di COP26 lebih besar dari total gabungan delapan delegasi dari negara-negara yang paling parah terkena dampak perubahan iklim dalam 20 tahun terakhir.
Lebih dari 100 perusahaan bahan bakar fosil diwakili di COP. Sebanyak 30 asosiasi perdagangan dan organisasi keanggotaan juga hadir. Pelobi bahan bakar fosil mengerdilkan konstituen pribumi resmi UNFCCC sekitar dua banding satu
Salah satu kelompok terbesar yang mereka identifikasi adalah International Emissions Trading Association (IETA) dengan 103 delegasi yang hadir, termasuk tiga orang dari perusahaan minyak dan gas BP.
Menurut Global Witness, IETA didukung oleh banyak perusahaan minyak besar yang mempromosikan penyeimbangan dan perdagangan karbon sebagai cara yang memungkinkan mereka untuk terus mengekstraksi minyak dan gas.
"Ini adalah asosiasi yang memiliki sejumlah besar perusahaan bahan bakar fosil sebagai anggotanya. Agendanya didorong oleh perusahaan bahan bakar fosil dan melayani kepentingan perusahaan bahan bakar fosil," kata Worthy.