REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konselor asal New York Aisyah Muhammad memberikan tips kepada orang tua mengenai cara mengajarkan anak agar mencintai Nabi Muhammad sejak dini.
Dilansir di aboutislam.net Aisyah menjelaskan bahwa ada banyak buku untuk anak-anak termasuk Kisah Al-Qur'an dan Sirah Nabawiuntuk anak-anak yang dapat dibacakan untuk anak-anak sesuai dengan tingkatan usia anak. Anda dan dijelaskan lebih lanjut pada tingkat yang sesuai dengan usia.
"Anak-anak menyukai cerita dan membaca. Kemudian mendiskusikan isinya tidak hanya menanamkan kecintaan pada Nabi Muhammad SAW tetapi juga mengembangkan kecintaan membaca pada mereka, serta menyediakan waktu untuk ikatan antara orang tua dan anak,"ujar dia.
Sebelum waktu bercerita, orang tua dapat bertanya kepada anak-anak tentang cerita apa yang ingin mereka dengar. Kemudian libatkan mereka melalui pertanyaan dan gambar karena ini membuat anak-anak menjadi bagian aktif dari proses daripada hanya pendengar.
Kembangkan cara-cara inovatif berdasarkan usia dan minat mereka untuk secara aktif melibatkan mereka di level mereka.
Bagi anak yang lebih besar mungkin orang tua ingin membagi waktu mengajar lebih fokus, terutama jika mereka mengajukan banyak pertanyaan karena mereka berada pada tahap perkembangan yang berbeda dari usia anak balita.
Namun, penting bagi anak balita untuk tetap ikut serta di dalamnya sebanyak mungkin. Karena ini akan membentuk kebiasaan yang baik serta menciptakan basis pengetahuan di usia muda, yang nantinya akan berubah menjadi apresiasi dalam beberapa tahun. Paling terpenting adalah berdoa kepada Allah SWT sebelum melakukan aktivitas apa pun, agar anak-anak mendapatkan berkah, cinta, dan pengetahuan dari upaya orang tua.
Cara lain untuk menanamkan cinta kepada Nabi adalah dengan duduk di meja dan memiliki kertas bertuliskan huruf Arab, krayon, dan buku panduan kehidupan dan perjalanan Nabi (SAW). Mulailah dengan membahas kelahiran dan lokasi Nabi (SAW) dan menandainya di atas kertas.
Baca juga : Wirid Pagi Ini Miliki Keutamaan dari Dzikir Panjang
Mulailah berbicara tentang kehidupan Nabi (SAW) dan mintalah anak-anak berpartisipasi dalam mewarnai peta hidupnya, menandai peristiwa-peristiwa. Ini akan mencakup tempat dia tinggal, melakukan perjalanan, dan peristiwa penting lainnya.
Memutar video kisah nabi juga merupakan cara untuk mengajari anak-anak tentang Nabi. Ada banyak video kisah bagus untuk anak-anak kemudian orang tua dapat menjeda video dan mengajukan pertanyaan kepada anak-anak Anda yang berkaitan dengan video yang didengar. Contohnya adalah “Menurut Anda bagaimana rasanya ketika putra Nabi Muhammad, yakni Ibrahim lahir”?
Ini bisa dikaitkan dengan perasaan ketika orang tua melahirkan anaknya. Sehingga menciptakan pengalaman yang lebih nyata dan hidup.
Kemudian cara lain adalah ajak anak untuk shalat subuh berjamaah bersama orang tua. Ajari mereka untuk berzikir dan membaca bagian terakhir dari surah Al-Imran sebelum shalat subuh dan menjelaskan kepada mereka bahwa Nabi Muhammad melakukan ini dan alasannya.
"Meskipun mungkin ada sedikit kegelisahan dan kelelahan pada awalnya karena bangun lebih awal, ada baiknya mengajari mereka saat mereka masih muda, karena seiring bertambahnya usia mereka akan menjadi terbiasa untuk melakukan hal ini,"ujar dia.
Menanamkan kecintaan pada bacaan dan zikir adalah bagian dari menanamkan kecintaan kepada Nabi (SAW) karena ini adalah hal-hal yang juga disukainya. Juga ajari mereka adab Nabi lainnya seperti saat makan, tidur, masuk rumah dan sebagainya. Dengan mengajari mereka sunnah Nabi (SAW) sama dengan orang tua yang sedang mengajari mereka cinta kepada Nabi nya.
Sumber:
https://aboutislam.net/counseling/ask-about-parenting/raising-positive-children/how-to-get-my-kids-to-love-the-prophet/