Selasa 09 Nov 2021 08:32 WIB

Pebulu Tangkis Pelapis di Pelatnas Kian Menjanjikan

Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin berhasil tampil di final Jerman Open.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Foto: Twitter/@INABadminton
Pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer tim bulu tangkis Indonesia di ajang Hylo Jerman Open 2021 Aryono Miranat mengakui tur Eropa yang baru saja usai begitu menguras energi. Namun ada kegembiraan tersendiri yang ditunjukkan para pelapis Pelatnas Cipayung di tiga turnamen Eropa, khususnya di Jerman.

Dari tiga turnamen Eropa, yakni Denmark Open, French Open, dan Hylo Jerman Open, Indonesia hanya mendapat satu gelar di Jerman melalui pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon setelah di final mengalahkan juniornya, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, 22-20, 21-14, Ahad (7/11).

"Mengakhiri rangkaian tur Eropa ini memang menguras tenaga, pikiran, dan mental. Namun berkat kerja keras dan kemauan tinggi para pemain, semuanya bisa diatasi saat bertanding di tengah lapangan. Meski capek, pemain bisa menikmati setiap laga," ujar Aryono, Senin (8/11).

Untuk evaluasi teknik, lanjut Aryono, mungkin masing-masing sektor sudah membahasnya. Sebagai manajer tim ia hanya bisa mengucapkan terima kasih untuk kerja keras semua anggota tim.

"Lumayan dapat satu gelar juara, dua runner-up, serta tiga semifinalis di Jerman. Ada peningkatan dari para pelapis yang performanya cukup menjanjikan. Apalagi dalam kondisi capek akibat mengikuti tur Eropa yang berlangsung sejak akhir September," jelas Aryono.

Pelatih ganda campuran Nova Widianto, mengomentari laga final saat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti kalah dari wakil Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai, 20-22 dan 14-21.

"Praveen dan Melati banyak melakukan kesalahan sendiri. Ini sangat merugikan karena tampil di final. Melati seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, seperti tidak percaya diri. Permainannya seperti bingung sendiri. Sementara Praven, tenaga tangannya kelihatan menurun," ucap Nova.

Selain itu, lanjut Nova, masih banyak bola-bola Praveen/Melati yang gampang mati sendiri. Meskipun bisa tampil di final, performa Praveen/Melati dinilainya belum maksimal. "Pasangan Thailand memang lebih tenang di poin-poin kritis," jelasnya.

Sementara, Praveen menyatakan tidak mau menyerah dan akan berusaha lebih keras lagi untuk meraih gelar di turnamen selanjutnya. Turnamen tersisa pada 2021 yakni  Indonesia Masters 2021 (16-21 November 2021), Indonesia Open 2021 (23-28 November 2021), BWF World Tour Finals (1-5 Desember 2021). Ketiganya akan digelar secara gelembung di Denpasar Bali. Serta masih ada Kejuaraan Dunia (12-19 Desember 2021) di Huelva, Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement