Selasa 09 Nov 2021 13:42 WIB

China Ekspor Kapal Perang Fregat Tercanggih ke Pakistan

Kapal dilengkapi teknologi teranyar dengan kemampuan perang antarpermukaan.

Red: Teguh Firmansyah
Kapal perang China mengambil bagian dalam Aman atau latihan perdamaian di Laut Arab, lepas pantai Karachi, Pakistan, Senin (15/2).
Foto: AP/Mohammad Farooq
Kapal perang China mengambil bagian dalam Aman atau latihan perdamaian di Laut Arab, lepas pantai Karachi, Pakistan, Senin (15/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China mengekspor kapal perang terbesar dan tercanggih ke Pakistan yang tidak pernah dilakukannya ke negara mana pun. Pelepasan kapal jenis fregat hasil rancang bangun China State Shipbuilding Corporation Limited (CSSC) untuk Angkatan Laut Pakistan itu dilakukan melalui upacara seremonial di galangan CSSC di Shanghai, Senin (8/11).

Fregat 054 yang kemudian dinamai dengan PNS Tughril tersebut dibuat khusus untuk AL Pakistan dengan teknologi mutakhir, berdaya jelajah tinggi dengan kemampuan perang antarpermukaan, dari permukaan ke udara, dan dari permukaan ke bawah laut. Selain itu, kapal juga memiliki kemampuan pengawasan yang luas. Demikian dilaporkan media China, Selasa (9/11).

Baca Juga

Dilengkapi dengan sistem peralatan tempur elektronik yang canggih dan modern, kapal fregat bernomor lambung 054A/P tersebut dapat menjalankan sejumlah misi peperangan dalam berbagai situasi. "Ini fregat terbesar dan tercanggih yang pernah China ekspor," demikian CSSC.

Duta Besar Pakistan untuk China Mouin ul Haque dikutip Global Times mengatakan, pengiriman PNS Tughril menjadi babak baru kemitraan Pakistan-China yang telah teruji oleh ruang dan waktu yang relatif lama.

Direktur CSSC Du Gang yang juga wakil Partai Komunis China (CPC) di galangan tersebut mengaku bangga bisa mengirimkan PNS Tughril tepat waktu.Menurut dia, ekspor tersebut menjadi tonggak utama dalam kemitraan jangka panjang China-Pakistan karena kedua negara terikat oleh rasa saling percaya.

Pakistan yang 90 persen populasinya Muslim merupakan sekutu utama China dalam berbagai bidang.Pakistan bersama China dan Rusia turut membidani berdirinya pemerintahan baru di Afghanistan. Pakistan dan China juga sama-sama memiliki rival utama yakni India yang menjadi sekutu kuat AS.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

(QS. An-Nisa' ayat 94)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement