Selasa 09 Nov 2021 22:15 WIB

Organisasi HAM AS Kutuk Pembunuhan Anak Oleh Militer Israel

Mohammed Da'adas ditembak di perut selama konfrontasi dengan pasukan Israel.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Organisasi HAM AS Kutuk Pembunuhan Anak Oleh Militer Israel. Tentara Israel.
Foto: Aljazeera.com
Organisasi HAM AS Kutuk Pembunuhan Anak Oleh Militer Israel. Tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK-- Gerakan akar rumput AS, Codepink mengecam pembunuhan terhadap anak Palestina berusia 13 tahun oleh militer Israel baru-baru ini. Mereka mengutuk pembunuhan korban Mohammed Da'adas yang terjadi di wilayah pendudukan Israel, Tepi Barat.  

Dilansir dari Wafa News, Senin (8/11), Codepink membawa isu ini ke Twitter untuk mengutuk pembunuhan Mohammed Da'adas yang berusia 13 tahun, seorang penduduk kamp pengungsi Askar di Nablus. Ia ditembak di perut selama konfrontasi dengan pasukan Israel di Desa Deir al-Hatab di sebelah Timur Nablus, yang telah menjadi lokasi serangan berulang-ulang oleh pemukim-penjajah Israel selama sebulan terakhir.

Baca Juga

"Mohammad Da'das yang berusia 13 tahun ditembak dan dibunuh pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki hari ini, sehingga jumlah anak-anak Palestina yang dibunuh oleh Israel menjadi sedikitnya 80 orang. Berapa banyak lagi?" cicit organisasi itu. 

Gerakan akar rumput yang diprakarsai perempuan ini mendefinisikan dirinya sebagai upaya untuk mengakhiri AS yang mendanai perang dan pendudukan. Termasuk juga mengutuk pelabelan Israel kepada organisasi hak asasi manusia Palestina sebagai teroris.

“Sementara itu, organisasi hak asasi manusia Palestina yang mencari keadilan untuk anak-anak yang dibunuh atau dipenjarakan diberi label “kelompok teroris” oleh pemerintah Israel. Itu benar-benar memuakkan.  #BerdiriDengan6,"jelasnya dalam sebuah pernyataan. 

Sementara, PM Palestina Mohammad Shtayyeh meminta Uni Eropa (UE) segera bertindak dengan kekuatan yang dimilikinya atas perlakuan Israel yang memperluas area permukiman di wilayah pendudukan. Tindakan seperti sanksi ekonomi diperlukan dan tidak hanya pernyataan kecaman seperti yang biasa dilakukan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement