Kamis 11 Nov 2021 22:04 WIB

Muktamar ke-34 NU Angkat Tema Kemandirian

Kemandirian warga NU di bidang ekonomi secara umum belum sesuai harapan.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Muktamar ke-34 NU Angkat Tema Kemandirian
Foto: tangkapan layar wikipedia
Muktamar ke-34 NU Angkat Tema Kemandirian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muktamar Ke-34 NU yang akan diselenggarakan pada 22-25 Desember 2021 di Lampung mengangkat tema “100 tahun NU: Kemandirian dalam Berkhidmat untuk Membangun Peradaban Dunia”. Panitia Muktamar NU menilai, kemandirian Nahdliyin dan warga bangsa secara umum di bidang ekonomi menjadi salah satu hal yang harus diberi perhatian khusus.

“Mandiri itu kan berdaulat. Misalnya dari sisi ekonomi dan pengelolaan sumber daya yang ada. Kita sangat kaya tetapi belum berdaulat. Inilah yang harus refleksikan untuk ke depan,” ujar Ketua Panitia Muktamar ke-34 NU, Imam Aziz dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/11).

Baca Juga

Imam menjelaskan kemandirian warga NU di bidang ekonomi secara umum belum sampai pada cita-cita yang diharapkan. “Dalam teori makro-ekonomi, kemandirian itu akan berbasis pada beberapa hal. Pertama, pengetahuan dan intelektual. Ini lebih kepada pengembangan sumber daya manusia. Saya kira, kita harus rendah hati mengakui bahwa kita belum sampai pada taraf pengetahuan yang cukup untuk dijadikan sebagai landasan,” kata Imam Aziz.

Kedua, basis yang harus dikembangkan NU untuk mencapai kemandirian adalah soal teknologi, khususnya teknologi informasi. “Kita juga masih ketinggalan di situ. Harus direfleksikan, meskipun sekarang sudah mulai banyak, tetapi kalau dibandingkan tetangga,” ucapnya.

Sedangkan yang ketiga, Imam Aziz menekankan sebagian besar warga NU yang kehidupannya berbasis pada pertanian harus lebih dieksplorasi. Hal ini masih harus diperjuangkan untuk meningkatkan kualitas dan jumlahnya. Tanah garapan, teknologi pertanian yang bagus, dan jejaring ekspor-impor yang baik hingga kini juga harus ditingkatkan dengan baik oleh warga NU.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement