REPUBLIKA.CO.ID, SINTANG -- Banjir di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, sudah berlangsung selama 18 hari. Hingga saat ini belum ada tanda-tanda surut. Ditambah lagi potensi hujan dengan intensitas ringan sampai lebat di Kabupaten Sintang masih berlangsung hingga 12 November 2021 berdasarkan data BMKG kalimantan Barat.
Hingga kini akses darat jalan lintas Melawi menuju pusat kota Sintang terputus. Akses satu-satunya untuk bisa melewati titik banjir menggunakan sampan atau motor air.
Relawan Rumah Zakat bersama relawan gabungan lintas komunitas lainnya, Selasa (9/11) membawa 300 paket bantuan kepada masyarakat terdampak banjir. “Relawan menyusuri sungai menggunakan perahu besar untuk mengantarkan langsung bantuan ke warga terdampak banjir di 5 titik di Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang dengan jarak tempuh dua jam dari pusat kota Sintang melewati jalur sungai,” kata Usman Priatna, Rumah Zakat Action Head dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/11).
Usman menambahkan, adapun lima titik yang menjadi target penyaluran tersebut yaitu Dedai Kiri, Dedai Kanan, Jetak, Sungai Tapah dan Batu Landong. Kelima titik lokasi merupakan wilayah pesisir sungai yang terdampak banjir. Hingga kini banjir masih menggenangi rumah warga di sekitar titik penyaluran dengan perkiraan kedalaman air 1-2 meter.
"Terima kasih teman teman relawan atas bantuannya. Semoga semuanya sehat selalu," ungkap kapolsek Kecamatan Dedai saat mendampingi relawan gabungan menyalurkan bantuan.