Jumat 12 Nov 2021 09:27 WIB

Uni Eropa Dukung Obat Covid-19 Regeneron-Roche, Celltrion

Di tengah lonjakan kasus, Uni Eropa merilis rekomendasi obat Covid-19

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Di tengah lonjakan kasus, Uni Eropa merilis rekomendasi obat Covid-19. (ilustrasi)
Foto: Pxhere
Di tengah lonjakan kasus, Uni Eropa merilis rekomendasi obat Covid-19. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM - Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) merekomendasikan dua obat antibodi Covid-19 buatan Regeneron-Roche asal Amerika-Swiss dan Celltrion asal Korea Selatan. Rekomendasi dirilis saat kawasan itu membangun pertahanannya terhadap lonjakan kasus.

Restu Komisi Eropa itu menjadi yang pertama untuk pengobatan Covid-19 di benua tersebut setelah Remdesivir produksi Gilead disetujui tahun lalu. Reuters awal pekan ini melaporkan bahwa EMA akan segera mengesahkan kedua obat tersebut.

Baca Juga

Ronapreve, koktail atau campuran obat antibodi buatan Regeneron-Roche, didukung oleh komisi obat-obatan manusia EMA untuk mengobati pasien Covid-19 orang dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun. Obat dapat diberikan pada mereka yang tidak membutuhkan bantuan oksigen dan berisiko tinggi terkena penyakit parah.

Sedangkan Regkirona produksi Celltrion hanya direkomendasikan untuk orang dewasa dengan kondisi serupa. Ronapreve juga dapat digunakan untuk mencegah Covid-19 pada orang di atas 12 tahun dengan bobot minimal 40 kilogram, kata EMA.

Kedua obat tersebut masuk ke dalam kategori kelas obat yang disebut antibodi monoklonal. Obat itu menyerupai antibodi alami yang dihasilkan oleh tubuh manusia untuk melawan infeksi. Selagi proses persetujuan berlangsung, kedua obat tersebut sudah tersedia untuk sejumlah pasien di Uni Eropa saat EMA membantu negara-negara anggota dalam penggunaan awal di beberapa kasus.

Koktail antibodi Regeneron mengantongi izin darurat di Amerika Serikat tahun lalu dan pada Agustus mendapatkan izin edar bersyarat di Inggris. Uni Eropa tidak memiliki kontrak pasokan dengan Celltrion, yang obat antibodinya sejauh ini hanya disetujui di Korea Selatan. Rekomendasi pada Kamis muncul setelah Eli Lilly pekan lalu mencabut permohonan izin atas obat antibodinya di Uni Eropa, lantaran rendahnya permintaan dari negara-negara anggota saat blok tersebut berfokus pada pemasok lain.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement