REPUBLIKA.CO.ID,
Oleh Muhammad Ikhwanuddin
Siapa penikmat sepak bola Tanah Air yang tak mengenal penggawa tim nasional Indonesia, Egy Maulana Vikri? Dirinya kini tengah meniti karier di sebuah klub liga Slovakia, FK Senica. Tak sekadar menginjakkan kaki di Benua Biru, Egy pun sukses membuktikan kapasitasnya sebagai pemain berkualitas tinggi.
Laman Transfermarkt per Jumat (12/11) mencatat Egy sudah tampil dalam 10 pertandingan bersama FK Senica di semua kompetisi. Meski lebih sering tampil sebagai pemain pengganti, dirinya mencatat statistik yang tidak bisa dianggap enteng.
Pemain berusia 21 tahun itu sudah membukukan empat assist, tiga di antaranya lahir dari dua pertandingan Slovnaft Cup. Dibandingkan pemain lainnya, performa Egy terbilang impresif.
Ia sudah menorehkan 104 operan, sementara rekan setimnya, Elvis Mashike sudah 271 operan. Sekilas catatan itu nampak timpang. Namun jika melihat durasi bermain Mashike yang lebih banyak 1.157 menit, tentu Egy tidak terlampau begitu jauh.
Pasalnya, Egy tercatat sebagai pemain peringkat kedua dengan operan sukses di timnya. Dalam catatan resmi Fortuna Liga, rekan setimnya yang bernama Christoper Goslin membukukan 83,1 persen, sementara Egy 77,9 persen. Kemudian ada Mashike 73,8 persen, lalu di tempat keempat dan kelima ada Twardek (73,1 persen), dan Niarchos (70,4 persen).
Meski belum menjadi yang teratas dalam urusan akurasi operan, agresivitas Egy sudah terbukti. Alumni Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan, Jakarta itu unggul dalam urusan memenangkan duel. Egy mencatat 50 persen, Twardek 43,3 persen, Goslin 42,6 persen, Niarchos 36,2 persen, dan Mashike 31,2 persen.
Di setiap pertandingan, performa Egy cenderung mulai menemukan kestabilan. Setelah impresif di laga pertama dan kedua, performa Egy sempat menurun di tiga pertandingan selanjutnya. Itu terbukti dari persentase kesuksesan operan Egy yang hanya 61,5 persen, turun ke 50 persen, dan kembali naik di 72,4 persen.
Statistiknya dalam operan terus meningkat di laga keenam ketika menghadapi MFK Ruzomberok dan Spartak Trnava. Egy setidaknya membukukan persentase operan sukses mencapai 87 persen dan 80 persen.
Piawai di lapangan, pesona Egy juga memengaruhi popularitas klub yang dibelanya. Saat FK Senica merekrutnya pada 31 Agustus lalu, media massa Indonesia berbondong-bondong memberitakannya. Hal ini pun berefek kepada akun media sosial FK Senica.
Unggahan FK Senica di Instagram yang mengumumkan kedatangan Egy langsung diserbu lebih dari 40 ribu likes dengan empat ribu komentar. Tak hanya itu, jumlah pengikut akun Instagram juga naik drastis hingga dua kali lipat. Per 31 Agustus, jumlah followers hanya 20,9 ribu. Keesokan harinya, jumlah itu bertambah mencapai 46,8 ribu. Hingga Kamis (12/11), angkanya sudah menyentuh 97,2 ribu.
Itu baru Instagram, bagaimana dengan akun media sosial lain?
Sadar dengan dinamika dunia digital yang semakin masif, manajemen FK Senica membuat gebrakan agar timnya semakin dikenal masyarakat luas. Mereka memanfaatkan kanal YouTube sebagai salah satu media publikasi tim dengan sasaran penonton dari Indonesia.
Hasilnya sangat menakjubkan. Video-video unggahan mereka sebelum kedatangan Egy rata-rata hanya ditonton ratusan kali. Namun sejak Egy menginjakkan kaki di sana, hampir seluruh video unggahan disaksikan hingga puluhan ribu kali.
Terlebih lagi video yang memuat wajah Egy, hampir dipastikan penontonnya membludak. Selain jumlah penonton, kolom komentar di kanal YouTube itu pun dibanjiri oleh ribuan kata-kata berbahasa Indonesia yang mengirim dukungan untuk Egy.
Ini menjadi salah satu indikasi bahwa Indonesia memiliki warga yang loyal terhadap nama bangsa yang dibawa oleh atlet tanah air. Egy Maulana Vikri menjadi salah satu bukti betapa banyak hal yang bisa dibanggakan dari negeri asalnya.