Ahad 14 Nov 2021 06:17 WIB

Peringati Hari Ciliwung, KCD Gelar Aksi Bersih Sampah

Hari Ciliwung jadi momentum untuk lebih mengenal keberadaan Sungai Ciliwung.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Bilal Ramadhan
Sampah yang tersangkut pada bantaran Sungai Ciliwung di Depok, Jawa Barat, Jumat (23/10). Memasuki musih penghujan bantaran Sungai Ciliwung dipenuhi sampah limbah rumah tangga yang terbawa arus air karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sampah yang tersangkut pada bantaran Sungai Ciliwung di Depok, Jawa Barat, Jumat (23/10). Memasuki musih penghujan bantaran Sungai Ciliwung dipenuhi sampah limbah rumah tangga yang terbawa arus air karena masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Peringati Hari Ciliwung pada 11 November, Komunitas Ciliwung Depok (KCD) menggelar aksi bersih-bersih sampah di Sungai Ciliwung dengan mengajak masyarakat. Menurut Sekretaris KCD, Muhammad Akmal, pihaknya rutin mengadakan aksi bersih-bersih sampah memperingati Hari Ciliwung.

"Kami menjadikan momentum untuk lebih mengenal keberadaan Sungai Ciliwung yang melintasi Kota Depok ini," ujar Akmal saat kegiatan di Sungai Ciliwung, Jembatan GDC Kota Depok, Sabtu (13/11).

Baca Juga

Lanjut Akmal, pihaknya juga menggandeng ilustrator dan para penggiat seni untuk aksi bersih-bersih di Sungai Ciliwung. “Kali ini kami menggandeng ilustrator dan para pegiat seni untuk memeriahkan. Namun tidak meninggalkan kegiatan rutin bebenah sampahnya. Tidak lupa kami menerapkan protokol kesehatan (prokes)," terangnya.

Ia berharap giat bersih-bersih ini bisa terus dilakukan. Sebab pihaknya baru menggelar kembali kegiatan ini selama masa pandemi. "Kami ingin kegiatan ini mengakar sehingga menjadi budaya dalam melestarikan dan menjaga Sungai Ciliwung,” harap Akmal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement