REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ketidakadilan dalam distribusi dan akses vaksin virus Corona di seluruh dunia adalah skandal yang harus dihentikan. Saat ini, terjadi kesenjangan besar atas distribusi vaksin antara negara kaya dan miskin.
"Setiap hari, ada enam kali lebih banyak booster yang diberikan secara global daripada dosis utama di negara-negara berpenghasilan rendah," kata Ghebreyesus dikutip dari Anadolu Agency.
Badan kesehatan PBB ingin memvaksinasi 40 persen dari populasi di setiap negara pada akhir 2021. Namun, WHO mengatakan, perlu tambahan 550 juta dosis untuk memenuhi target tersebut.
Menurut data WHO terbaru, kesenjangan global paling jelas terlihat di Afrika. Hanya 6 persen dari populasinya yang divaksinasi penuh. Lembaga ini juga sedang berjuang dengan krisis Covid-19 baru di Eropa.
Gelombang penyebaran di Eropa menyumbang hampir 2 juta kasus baru dalam seminggu terakhir. Jumlah itu terbesar dalam satu minggu di benua itu sejak awal pandemi.