Senin 15 Nov 2021 08:03 WIB

Influencer Marak Promosi Diet tak Sehat di Media Sosial

Media sosial disarankan hapus konten yang secara eksplisit promosikan gangguan makan.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Media sosial (Ilustrasi). Banyak konten yang mempromosikan gangguan makan beredar di media sosial.
Foto: pixabay
Media sosial (Ilustrasi). Banyak konten yang mempromosikan gangguan makan beredar di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya influencer yang berbagi tips pola makannya sedikit banyak telah memengaruhi gaya hidup para pengikutnya. Isu gangguan makan pun mengemuka hingga platform media sosial populer seperti TikTok dan Instagram didesak untuk mengatasinya melalui moderasi konten.

"Media sosial secara umum tidak menyebabkan gangguan makan, namun dapat berkontribusi pada gangguan makan," kata Chelsea Kronengold, juru bicara Asosiasi Gangguan Makan Nasional, dikutip dari Indian Express, Senin (15/11).

Baca Juga

Asosiasi tersebut menyarankan perusahaan media sosial untuk menghapus konten yang secara eksplisit mempromosikan gangguan makan. Asosiasi sekaligus menawarkan bantuan kepada pengguna untuk meningkatkan kesadaran mereka.

"Ini menjadi masalah, terutama ketika orang menemukan konten yang dapat dirugikan atau tidak ingin melihatnya," kata Kronengold.