REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebab Alquran merupakan kitab yang mulia yang merupakan perkataan Allah, maka tak ada satu pun makhluk yang dapat meniru, mengubah, bahkan melenyapkannya. Bahkan keindahan bahasa Alquran pun dapat menyentuh hati orang-orang musyrik.
Dalam Surah An-Najm ayat 62, Allah SWT berfirman, “Fasjuduu lillahi wa’buduu,”. Yang artinya, “Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia),”. Ini merupakan salah satu ayat menyentuh hati orang musyrik.
Buya Hamka dalam kitab Tafsir Al-Azhar menjelaskan dengan mengutip perkataan Ibnu Abbas, ayat tersebut merupakan perintah kepada manusia dan makhluk Allah untuk bersujud kepada-Nya.
Ketika perintah bersujud itu diperintahkan, maka sujudlah para sahabat dengan Nabi Muhammad SAW kepada Allah SWT. Segala orang pun bersujud, baik orang Islam bahkan orang yang masih musyrik. Bahkan kalangan jin yang hadir dalam peristiwa diturunkannya ayat tersebut pun ikut bersujud.
Adapun orang musyrik yang bersujud karena terpengaruh oleh bunyi susunan ayat dan sangat halusnya sastra ayat yang dibaca. Sehingga dengan tidak sadar mereka pun turut bersujud. Sampai-sampai Al-Walid bin Al-Mughirah yang masih musyrik mengambil sekepal tanah dengan tangannya, lalu bersujud di atas tanah itu.