Rabu 17 Nov 2021 09:06 WIB

Menag Minta Organisasi Pemuda Ambil Peran Penguatan Moderasi

Pemuda berperan penting dalam mendukung moderasi beragama

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Nashih Nashrullah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan pemuda berperan penting dalam mendukung moderasi beragama
Foto: Kemenag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, menyatakan pemuda berperan penting dalam mendukung moderasi beragama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta organisasi pemuda ormas keagamaan mengambil peran dalam penguatan Moderasi Beragama.  

Hal ini disampaikan saat menerima audiensi pengurus pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), di Kantor Kementerian Agama, Jakarta.  

Baca Juga

"Ambil peran, apa yang bisa dilakukan. Bina rohis, beri penguatan moderasi beragama, lakukan. Kerjakan, selesaikan," kata Menag dalam keterangan yang didapat Republika.co,id, Rabu (17/11). 

Ia mengingatkan, selama ini banyak organisasi kepemudaan terjebak pada gagasan-gagasan besar tapi luput melakukan langkah-langkah kecil. 

Menag mengimbau agar pemuda melakukan saja apa yang bisa dilakukan. Banyaknya gagasan namun jika tidak diwujudkan akan percuma. Lebih baik memiliki satu gagasan, tapi terselesaikan. 

Ia lantas menambahkan, Kemenag selalu terbuka untuk mendukung pergerakan tiap organisasi pemuda. Program apapun yang bisa disinergikan akan didukung dan bisa ditindaklanjuti. 

"Sampaikan apa program yang bisa disinergikan. Pasti kami support. Selanjutnya, silakan follow up," ucapnya. 

Pada kesempatan tersebut, Ketua IPNU Aswandi dan Ketua IPPNU Nurul menyampaikan rencana Kongres IPNU/IPPNU yang akan dilaksanakan tahun depan. 

"Bulannya belum ditentukan. Sebelumnya, tanggal 6-11 Desember, IPNU juga akan mengadakan Laknas. Kami berharap Gus Men bisa hadir," ujar Ketua IPNU Aswandi. 

Atas kesempatan pertemuan tersebut, mereka menyampaikan rasa terima kasih, dan menyatakan siap bersinergi dengan Kemenag.   

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement