Rabu 17 Nov 2021 12:11 WIB

BPIP Resmikan Rumah Pancasila di IAIN Curup

Rumah Pancasila di IAIN Curup ingin melaksanakan pendidikan berdasarkan Pancasila.

Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat memberikan kuliah umum di Kampus IAIN Curup, Bengkulu, Rabu (17/11).
Foto: Dok Republika
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi saat memberikan kuliah umum di Kampus IAIN Curup, Bengkulu, Rabu (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus melakukan pembinaan dan sosialisasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan perguruan tinggi. Salah satunya, dengan mendukung dan meresmikan Rumah Pancasila di IAIN Curup, Bengkulu.

"Saya resmikan Rumah Pancasila di IAIN Curup dengan pukul gong sebanyak lima kali sebagaimana Pancasila yang memiliki lima sila," kata Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi di acara Kuliah Umum dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara BPIP dan IAIN Curup di Auditorium IAIN Curup, Bengkulu, Selasa (17/11).

Baca Juga

Dalam kuliah umumnya di hadapan civitas akademika kampus dan juga sejumlah pejabat daerah, Yudian menyinggung soal pengembangan karakter generasi muda yang unggul dan berkarakter berdasarkan Pancasila.

Menurut Yudian, setidaknya ada tiga produk perundangan yang mengamanatkan sistem pendidikan untuk menggarisbawahi pentingya pengembangan karakter sumber daya manusia Indonesia. Pertama, Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) No. 20/2003, yang menekankan pentingnya pengembangan kemampuan intelektual sekaligus pengembangan karakter.

Secara utuh Pasal 3 berbunyi, “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Kedua, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 menyebut tujuan pembangunan bukan hanya untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia yang mampu berdaya saing. Utamanya di dalam iklim kompetisi global, tetapi juga generasi yang berkarakter.

"Di antara indikator kualitas karakter dan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, seperti yang disebut dalam UU No. 20/2003 tersebut, adalah pemahaman mendalam tentang wawasan kebangsaan dan sikap/perilaku yang Pancasilais," kata Yudian.

Yudian menjelaskan, pemahaman berarti menekankan pengetahuan kognisi. Sedangkan sikap/perilaku berarti menggarisbawahi kemampuan afektif (kecerdasan emosional) dan psikomotorik.

photo
Kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi (kiri) saat memberikan kuliah umum di IAIN Curup, Bengkulu - (Dok Republika)

 

Kemudian yang ketiga, adanya revisi PP Standar Nasional Pendidikan yang sekarang sedang diajukan kepada Presiden. Revisi merujuk urgensi mengembalikan Pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia dalam kurikulum wajib di perguruan tinggi.

"Di sinilah letak pentingnya kerja sama antara BPIP dan institusi perguruan tinggi di Indonesia, termasuk IAIN Curup,untuk bergotong royong dalam pengembangan karakter generasi muda utamanya yang unggul dan berkarakter," kata Yudian.

Yudian mengatakan, BPIP sangat senang apabila lahir diskusi dan kerja sama dengan para pihak yang ahli di bidang ini, seperti para peneliti dan dosen. Tentu ahli ini pun bisa dihadirkan dari kalangan mahasiswa, dengan penguasaan teknis media serta kesesuaian jiwa mereka dengan semangat jaman yang sedang berubah.

 

"Kelangsungan pembinaan ideologi Pancasila sudah tampak nyata dengan dukungan banyak pihak, terutama dalam mengembalikan Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari Standar Nasional Pendidikan," kata Yudian.

Namun, lanjut Yudian, selain hal tersebut, diperlukan kelembagaan yang kuat untuk memastikan pembinaan ideologi Pancasila berjalan berkelanjutan.

"Dalam hal kami mohon dukungan juga pada Rancangan UU tentang BPIP yang akan memperkuat Pembinaan Ideologi Pancasila," kata Yudian.

Pada acara itu, dihadiri sejumlah pimpinan BPIP, IAIN Curup, dan pejabat daerah. Di antaranya, selain Kepala BPIP Yudian Wahyudi, juga dihadiri Direktur Komunikasi dan Sosialisasi BPIP Akbar Hadi Prabowo, Rektor IAIN Curup DR Rahmat Hidayat. Selain itu,

Plh Sekda Kabupaten Rejang Lebong Pranoto Majid dan Ketua DPRD Rejang Lebong Mahdi Husen.

 

Rektor IAIN Curup DR Rahmat Hidayat mengatakan, IAIN Curup telah berkontribusi dalam penanaman nilai-nilai Pancasila di Indonesia. Di mana, IAIN Curup telah  memasukkan nilai-nilai Pancasila dan moderasi beragama dalam kurikulumnya.

Kemudian, IAIN Curup telah mendirikan Rumah Pancasila  dan telah  menetapkan satu desa menjadi laboroturium aktual.

"Termasuk penandatangan perjanjian kerja sama dengan BPIP untuk menjaga nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan serta moderasi beragama," kata Rahmat.

Sedangkan Kepala Pusat Rumah Moderasi Beragama dan Kebangsaan IAIN Curup DR Sumarto menyampaikan terima kasihnya kepada BPIP  yang selalu mendukung  pendirian Rumah Pancasila IAIN Curup.

"Peresmian Rumah Pancasila oleh Kepala BPIP tentunya menjadi agenda yang sangat penting dan sangat kita syukuri," kata Sumarto.

Sumarto mengatakan, Rumah Pancasila menjadi rumah bersama untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dan keumatan. Selain itu, juga soal nilai keadilan, ke-Indonesiaan, dan musyawarah tidak hanya tekstual tetapi juga kontekstual.

"Rumah Pancasila IAIN Curup memiliki visi mewujudkan manusia yang cinta Pancasila dan Tanah Air. Sedangkan misinya melaksanakan pendidikan berdasarkan nilai-nilai Pancasila dan kegiatan penelitian serta menyebarkan hasil penelitian tentang nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Sumarto.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement