REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pembalap Indonesia Galang Hendra Pratama untuk pertama kalinya akan merasakan atmosfer home race jelang penampilannya di seri penutup World Supersport (SSP) akhir pekan ini di Sirkuit Pertamina Mandalika, NTB. Galang menjadi satu-satunya wakil Indonesia di kejuaraan dunia yang berada satu level di bawah World Superbike (WSBK). Balapan kali ini juga akan menentukan perebutan gelar juara dunia di Mandalika pada 19-21 November.
"Ini yang benar-benar saya tunggu setelah empat tahun saya berada di paddock WSBK, akhirnya ada balapan di Indonesia," kata Galang ditemui di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Kamis (18/11).
Indonesia terakhir kali menjadi tuan rumah balap internasional pada 1997 silam, ketika Sirkuit Sentul menjalani musim terakhirnya sebagai venue MotoGP dan WSBK, atau dua tahun sebelum Galang dilahirkan. Gilang mengaku perasaan dan semangatnya berbeda bisa memiliki home race.
Galang pun mengaku lebih rileks dan tenang menghadapi balapan pemungkas musim di Tanah Air setelah sebelumnya ia tinggal di Eropa dan jauh dari keluarga."Sekarang saya bertemu keluarga, teman-teman, dan orang-orang terdekat saya. Psikologinya juga beda, mental juga lebih naik," kata pembalap yang menjalani tahun keduanya di WorldSSP membela tim Ten Kate Racing Yamaha tersebut.
Pembalap asal Yogyakarta itu menjalani race walk pada Kamis sore di Sirkuit Pertamina Mandalika. Galang mengaku terkesan dengan layout trek sepanjang 4,3 km dengan 17 tikungan itu. Ia optimistis dapat finis sepuluh besar di dua Race 1 dan Race 2 demi mendongkrak posisinya di klasemen. "Sirkuit ini sudah seperti sirkuit-sirkuit internasional di Eropa sana. Saya sangat yakin dengan 'riding style' saya dan saya sangat percaya diri bisa maju untuk bertarung ke sepuluh besar," kata dia menegaskan.
Galang tak lupa mengucapkan terima kasih atas sambutan yang luar biasa kepada seluruh pembalap yang datang ke Lombok. Ia mengajak masyarakat Lombok memberikan citra yang bagus di mata dunia. Sebab Lombok nantinya akan menjadi tujuan untuk balapan dan juga destinasi liburan bagi orang-orang Eropa.
Galang saat ini menghuni peringkat ke-21 klasemen SSP dengan koleksi 24 poin setelah melewatkan balapan seri sebelumnya di Argentina pada 15-17 Oktober karena terkendala masalah visa.
Menimba ilmu ke Valentino Rossi
Lahir di Yogyakarta 10 Maret 1999, Galang memulai membalap di usia tujuh tahun berkompetisi di kejuaraan motorcros dan mini-moto sebelum mulai serius dengan tunggangan yang lebih kencang pada awal 2010. Setelah menimba pengalaman di berbagai kejuaraan nasional, pada 2015 Galang direkrut Yamaha Indonesia untuk berlaga di Asia Road Racing Championship. Ia finis peringkat kesembilan klasemen umum di tahun debutnya sebagai rookie kemudian finis peringkat lima di tahun keduanya.
Berkat koneksi dengan Yamaha Indonesia dan Yamaha Europe, Galang mendapat kesempatan terbang ke Italia pada 2016 untuk berlatih di Akademi VR46 milik legenda MotoGP Valentino Rossi. Tahun itu juga, dia mendapat kesempatan debut sebagai wildcard di World Supersport 300 di Portimao, Portugal. Galang gagal finis di balapan pertamanya, tapi satu tahun berselang di kesempatan keduanya tampil sebagai wildcard, secara mengejutkan ia meraih kemenangan perdananya menaklukkan sirkuit Jerez, Spanyol di kategori tersebut.
Dengan kesuksesan itu, Galang pun mencetak sejarah sebagai pembalap pertama dari Indonesia yang merebut kemenangan di seri kejuaraan dunia. Yang lebih mengesankan, kemenangan itu Galang raih di kesempatan pertamanya membalap di trek Andalusia tersebut dan pada kali kedua ia berkompetisi di level Eropa.
Melihat performa sang pembalap, Yamaha membuka pintu bagi Galang untuk berkompetisi secara penuh di WorldSSP300 pada 2018, di mana ia meraih kemenangan di Brno dan finis peringkat ke-10 klasemen akhir. Yamaha mempertahankan Galang di WorldSSP300 untuk tahun keduanya pada 2019, yang menyaksikan sang pembalap finis peringkat ketujuh.
Dia naik kelas ke WorldSSP pada 2020 dan meraih hasil terbaiknya dengan finis P12 dan bercokol di peringkat ke-24 klasemen akhir. Pada saat gelar juara dunia WorldSSP tahun ini telah dibawa pulang Dominique Aegerter, rekan satu tim di Ten kate Racing, Galang berupaya memperbaiki posisinya dan mengincar peringkat akhir lima belas besar.
"Tahun ini saya ditarget ke sepuluh besar, Alhamdulillah di awal-awal seri juga sudah tercapai, sempat finis P10," kata Galang yang meraih finis terbaiknya itu di Race 2 Aragon pada Mei."Saya konstan di zona poin, dan meraup poin lebih banyak dari tahun kemarin."
Setelah menutup musim 2021, Galang masih berstatus pembalap Yamaha. Namun belum ada jaminan dia akan turun kembali di WorldSSP. Semua tergantung manajemen Yamaha. "Masih belum tahu, bisa 'stay' bisa juga di 'championship' lain, tapi kemungkinan besar masih di motor 600. Mungkin setelah balapan ini bakal ada pengumuman untuk tahun depan."
Mulai Jumat pagi, Galang akan menyapa dan menghibur para fan tuan rumah saat menjalani sesi latihan bebas SSP sebelum tampil habis-habisan di dua balapan terakhirnya musim ini. Mudah-mudahan ini bukan penampilan terakhir Galang mewakili Indonesia di paddock WSBK maupun pentas balap dunia lainnya.