Kamis 25 Nov 2021 20:20 WIB

'Penting untuk terus Memotivasi Mempelajari Bahasa Prancis'

PPPSI gelar online talkshow dalam rangka Hari Guru Bahasa Prancis Internasional.

 PPPSI gelar online talkshow dalam rangka Hari Guru Bahasa Prancis Internasional.
Foto: pppsi
PPPSI gelar online talkshow dalam rangka Hari Guru Bahasa Prancis Internasional.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Atase kerja sama bahasa  Prancis di Indonesia, Philippe Grange mengungkapkan pentingnya terus memberikan memotivasi para pelajar untuk mempelajari bahasa Prancis. Selain itu, perlu juga untuk terus memotivasi para pengajar bahasa Prancis agar tetap memberikan fasilitasi pengajaran bahasa Prancis di lingkungan pendidikan. ''Kita juga perlu mendukung  para siswa untuk mencapai level A1 bagi siswa SMA/SMK/MA, dan setidaknya B1 bagi mahasiswa. Juga untuk memotivasi para Kepala Sekolah , agar tetap mempertahankan  bahasa Prancis sebagai  bahasa asing  pilihan di sekolahnya,'' tandas Philippe pada online talkshow yang digelar oleh Perhimpunan Pengajar bahasa Prancis Seluruh Indonesia (PPPSI) dari Jakarta, Kamis (25/11). Diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Guru Bahasa Prancis Internasional (journée internationale des professeurs de français).

photo
Online Talkshow yang digelar PPPSI - (PPPSI)

Setiap tahun, Perhimpunan Pengajar bahasa Prancis Seluruh Indonesia (PPPSI) berpartisipasi dalam program FIPF dalam rangka acara Hari Guru Bahasa Prancis Internasional (journée internationale des professeurs de français). Pada peringatan tahun ini PPPSI menggelar online talkshow bertajuk Covid-19 bagaimana setelahnya?. ''Tema ini yang diusulkan FIPF tahun ini. Satu jawaban pasti, bahwa  kita memiliki perjalanan panjang menuju pemulihan. Memang tidak ada yang bisa menjamin kapan kita bisa lepas dari pandemi global ini. Selagi menunggu, kita harus hidup dengan Covid 19,'' ungkap Ketua Perhimpunan Pengajar Bahasa Prancis Seluruh Indonesia, Tri Indri Hardini. Acara ini diikuti ratusan peserta terdiri dari pengajar, mahasiswa dan siswa bahasa Prancis se-Indonesia.   

Dikatakan Tri, jelas bahwa dunia pendidikan telah terbukti mampu bertahan di masa pandemi ini. ''Dan kita  telah menyadari betapa cepatnya perkembangan pendidikan jarak jauh dan daring. Pembelajaran jarak jauh, yang sebelum Covid-19 dianggap sebagai model pembelajaran  tambahan, kini telah menjadi model pembelajaran  nomor satu di dunia pendidikan,'' ungkap Tri.

Pada kesempatan itu, President Commission d’Asie Pacifique de la FIPF Julia Yang  mengucapkan selamat merayakan Hari Guru Bahasa Prancis Internasional. ''Semoga perayaan ini dapat memperkaya pengetahuan kita dan menjadi perayaan yang menyenangkan,'' katanya.

Dirketur IFI Stephane Dovert menegaskan bahwa dalam situasi saat ini, beradaptasi merupakan suatu hal yang penting. ''Hal yang kita lakukan kemarin, hari ini, besok, ataupun di masa yang akan datang tidak akan sama. Karena antusias menjadi kunci utama untuk mendukung pengajaran kita walaupun melalui pembelajaran jarak jauh,'' tandas Stephane.

Sementara Ketua FIPF ( Federation International des Professeurs de Français ) Chyntia Eid mengatakan bahwa bersama para pengajar  bahasa Prancis dari seluruh dunia, pihaknya mengajak untuk berkoloborasi bersama dan membagikan pengalaman kepada komunitas internasional. ''Bapak ibu semua dapat saling berbagi ide dan berbagai macam metode untuk memperkaya kemampuan sehari-hari anda sebagai penutur di negara frankofon dan pengajar bahasa Prancis,'' katanya.

Humas Perhimpunan Pengajar Bahasa Prancis Seluruh Indonesia, Lina Syawalina mengungkapkan bahwa pihaknya harus melihat kembali segala hal yang dilakukan selama pandemi. ''Apakah kita akan meninggalkan cara kerja yang baru ini, dengan segala ciptaannya, untuk kembali ke masa sebelum Covid 19 yang disebut dengan kehidupan normal? Akankah kita memanfaatkan pengalaman kita selama pandemi untuk memperkaya pengajaran tatap muka? Jika tidak, mengapa? Jika ya, bagaimana?'' papar Lina.

Dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi perhatian PPPSI. ''Pembahasannya telah diulas oleh beberapa pengajar bahasa Prancis , atase kerjasama Prancis, para pengajar yang mewakili universitas dan sekolah, serta pusat bahasa,'' kata Lina. Ditambahkan Lina, pihaknya juga menggelar lomba untuk guru membuat video pendek, mengemukakan pendapat mereka tentang masalah ini. 

Untuk itu PPPSI  telah membagi tema utama "Covid-19, bagaimana setelahnya?  dalam tiga topik utama. Yaitu pertama, bagaimana manfaat pendidikan jarak jauh setelah Covid-19?. Kedua, bagaimana pembelajaran daring dapat memperkaya praktik kelas tatap muka? dan ketiga, bagaimana kita menerapkan pengalaman profesional selama pandemi pada praktik kelas tatap muka?

Perlombaan lainnya adalah untuk para siswa. ''Kami harap para siswa kami dapat mengatakan apa yang mereka pikirkan tentang bahasa Prancis, tentang pembelajaran mereka di tempat mereka masing-masing,'' tutur Lina. Selama pertemuan virtual yang diselenggarakan pada 25 November 2021 ini, kuis yang ditujukan kepada semua peserta akan menjadi penutup pada acara tahunan ini.

Pemenang  Lomba TikTok & Instagram TV Kategori Pengajar

Juara I:

Sulistyaningsih ( Guru MAN 1 Yogyakarta )

Juara II:

Diah Vitri ( Dosen UNNES )

Juara III:

Aisyah Al Adawiyah ( Dosen UNNES )

Juara Harapan I:

Salman ( Guru SMAN 19 Medan )

Juara Harapan II:

Abdul Wahab ( Guru SMKN 7 Wajo )

 

Pemenang  Lomba TikTok & Instagram TV Kategori Mahasiswa

Juara I:

Sarah Mumtazah ( UNNES )

Juara II:

Widaningsih ( UPI )

Juara III:

Andika Vieri Mahamura ( UNIMA )

Efan Hari Susanto ( UNY )

Al Fitriani ( UNILA )

 

Pemenang  Lomba TikTok & Instagram TV Kategori Siswa SMA/SMK/MAN

Juara I:

Amanda Kartika ( SMAN 2 Denpasar )

Juara II:

Astrid Febrianti ( SMAN Jogoroto Jombang )

Juara III:

Nur Mutia Ramadani ( SMKN 28 Jakarta )

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement