REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kembali mendapatkan penghargaan pada tingkat Universitas di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Jakarta. Dalam acara Rapat Koordinasi Daerah (RAKORDA) yang digelar di Universitas Multimedia Nusantara, Universitas BSI berhasil meraih 5 penghargaan sekaligus dari LLDIKTI, Rabu (24/11).
Kali ini, Universitas BSI meraih penghargaan sebagai Pelaporan PDDIKTI 100% dalam 4 semester. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi yang diberikan oleh LLDIKTI guna meningkatkan mutu standar akreditasi berdasarkan Standar Nasional Pendidikan Tinggi serta Standar Pendidikan yang ditetapkan Perguruan Tinggi.
Rektor Universitas BSI, Dr Mochammad Wahyudi mengatakan, melalui penghargaan Pelaporan PDDIKTI yang rutin dilaksanakan oleh Universitas BSI tiap semester, patut diacungi jempol. Penghargaan ini sebagai pemicu agar lebih baik lagi dan meningkatkan prestasi.
“Alhamdulillah kepada Allah SWT dan tak lupa juga ucapan terima kasih kepada seluruh karyawan di Univesitas BSI atas kerja sama dan kerja kerasnya. Sehingga pada tahun 2021 ini bisa mendapatkan banyak kategori penghargaan. Dari 11 penghargaan yang diberikan, kita bisa memperoleh 5 penghargaan, salah satunya yaitu penghargaan sebagai Pelaporan PDDikti 100% dalam 4 semester. Semoga ini bisa menjadi pemicu agar Universitas BSI bisa lebih baik lagi dan lebih berprestasi ditahun-tahun yang akan datang,” ujarnya dalam rilis yang diterima, Jumat (26/11).
Lewat kegiatan RAKORDA ini, turut hadir pula Tjan Basaruddin yang merupakan Direktur Dewan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Ia mengungkapkan kesiapan perguruan tinggi dalam menghadapi evaluasi akreditasi serta kebijakan mengenai lembaga akreditasi mandiri.
“Sejak terbitnya PERMENDIKBUD Nomor 5 Tahun 2020, peringkat akreditasi tidak lagi menggunakan A/B/C. Melainkan diganti dengan Unggul/Baik Sekali/Baik. Sehingga diperlukanlah Instrumen Suplemen Konversi Peringkat Akreditasi (ISK) secara outcome-based accreditation. Perguruan tinggi harus memiliki perspektif global, dimana akreditasi menjadi kunci dalam penjaminan mutu,” ungkap Tjan.