Sabtu 27 Nov 2021 13:27 WIB

Petani di Kota Bogor Dibina untuk Produksi Tanaman Hias

Pembinaan petani tanaman hias di Kota Bogor membuat nilai KUR Rp 34,8 juta.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim.
Foto: Dok Pemkot Bogor
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Seiring bertambahnya green house Minaqu di beberapa kelurahan di Kota Bogor, Jawa Barat maka pembinaan dan penyuluhan terhadap para petani di daerah setempat terus digencarkan. Salah satu sasaran Minaqu adalah sosialisasi di Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan.

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Abdu Rachim, mengatakan, dibentuknya mitra tani di Kelurahan Bojongkerta untuk membawa perubahan ekonomi warga setempat. Dengan adanya pengetahuan baru di kalangan warga, sambung dia, diharapkan hal itu sekaligus sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ekonomi.

Baca Juga

“Dan ini solusinya bertani tanaman hias dan di beli oleh Minaqu, terus Minaqu dibeli oleh buyer atau pembeli di luar negeri. Jadi ini siklus ekonomi yg haris kita jaga dan pertahankan dan kita perbesar,” ujar Dedie di Kota Bogor, Sabtu (27/11).

Dedie menyebutkan, tak hanya di Kelurahan Bojongkerta, ke depan Minaqu akan menambah green house dan mitra tani di kelurahan lain, utamanya di Kecamatan Bogor Selatan terlebih dahulu. Sasaran utamanya, sementara di Kelurahan Rancamaya, Mulyaharja, Kertamaya, Genteng, dan Rangga Mekar.

Dia memperkirakan, dengan adanya green house dan sentra produksi tanaman hias di seluruh kelurahan maka bisa membuat nilai Kredit Usaha Rakyat (KUR) per petani senilai Rp 34,8 juta. Langkah itu sekaligus untuk memperbesar pangsa tanaman hias di Indonesia.

"Jadi buat Minaqu gampang mencari tanamannya untuk dijual, dan petani juga punya rasa percaya diri karena didukung oleh Bank BJB dan produknya dibeli oleh Minaqu, dan dibeli oleh buyer," ucap Dedie.

"Jadi Bogor nanti bukan hanya memiliki pasar tanaman hias tapi juga memiliki sentra produksi tanaman hias di Indonesia,” kata Dedie menambahkan.

Direktur Minaqu Indonesia, Yasmin Sanad, mengatakan, pihaknya melakukan pembinaan dan penyuluhan terhadap para petani tanaman hias. Di Kelurahan Bojongkerta, kata dia, ada 49 petani yang sudah dibina Selain itu, Minaqu juga memantau kualitas tanaman hias yang dihasilkan sebelum diekspor ke luar negeri.

Tanaman hias yang akan diproduksi dan dipasarkan dari mitra petani, yakni Philodendron melanochrysum, Syngonium metal, Syngonium triking. Yasmin menyebut, tanaman jenis itu dipilih berdasarkan tren di pasaran dan menargetkan per bulan satu petani 150 tanaman.

Adapun hasilnya bisa dilihat pada tiga hingga empat bulan mendatang. "Ini kelurahan di Kota Bogor yang kita bina Insya Allah kalau hasilnya bagus kita akan terapkan di seluruh kelurahan di Kota Bogor minimal 50 petani,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement