Sabtu 27 Nov 2021 17:10 WIB

Jelang Kongres, MUI: Perlu Peta Jalan Penguatan Ekonomi Umat

Jelang Kongres, MUI: Perlu Peta Jalan Penguatan Ekonomi Umat

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jelang Kongres, MUI: Perlu Peta Jalan Penguatan Ekonomi Umat. Foto: Logo MUI
Jelang Kongres, MUI: Perlu Peta Jalan Penguatan Ekonomi Umat. Foto: Logo MUI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Bidang Ekonomi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim menyampaikan, diperlukan pemikiran yang komprehensif dan mendalam untuk menuju penguatan ekonomi umat di masa depan. Ini dia sampaikan menyusul bakal diselenggarakannya Kongres Ekonomi Umat II MUI pada 10-12 Desember mendatang.

"Saya percaya para pembicara sudah memiliki konsep-konsep itu, apakah kontekstual atau praktikal atau success story, sehingga tim perumus bisa lebih mudah membuat rumusan," kata dia saat membuka agenda virtual 'Road to Kongres Ekonomi Umat II MUI 2021' dengan tajuk 'Membangun Bisnis Model Ekonomi Rakyat yang Berdaya Saing', Sabtu (27/11).

Baca Juga

Dalam agenda menjelang Kongres Ekonomi Umat II itu, Lukmanul mengatakan, perlu disampaikan mengenai peta jalan atau gerakan yang harus ditempuh untuk menguatkan ekonomi keumatan ke depan. "Seperti apa step-nya. Jadi saya harap tidak hanya berkonsep tapi sudah masuk road map atau gerakan," tuturnya.

Staf khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu juga menyampaikan, pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan kongres ekonomi ini. Dia mengungkapkan, saat ini UMKM di Indonesia sebanyak 99 persen telah memberikan kontribusi utama dalam struktur ekonomi Indonesia.

Meski begitu, baru 23,9 persen yang masuk ke dalam platform digital, padahal digitalisasi dibutuhkan untuk memperluas jangkauan pasar. Selain itu, UMKM yang menembus pasar ekspor baru 14 ekspor.

Mengutip data Survei World Competitiveness Yearbook (WCY) 2021 yang dilakukan Institute Management Development, Lukmanul menuturkan, daya saing Indonesia berada di peringkat 37 dari total 64 negara yang didata. Posisi Indonesia pada 2021 ini sedikit meningkat dari 2019 yang saat itu menempati poisi 40.

Sementara, peringkat kinerja perekonomian Indonesia pada 2021 ada di posisi 35. Ini menurun dibandingkan 2020 dengan posisi 26. Penurunan ini terjadi akibat dorongan kondisi ketenagakerjaan, perdagangan internasional, dan tingkat harga domestik.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement