REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di Belanda, perlindungan terhadap banjir sangat diutamakan. Oleh sebab itu, warga kerap harus membayar mahal. Namun, langkah yang diambil sejauh ini sukses.
Permukaan air di sungai buatan Bergsche Maas sangat tinggi. Tapi situasinya terkontrol, setidaknya sampai sekarang. Akibat hujan deras, yang baru saja melanda Belgia dan Jerman secara mematikan, sungai melampaui tepiannya.
"Terakhir itu terjadi 33 tahun lalu,“ kata Will Hooijmaijers, petani di kawasan itu
Ketika itu Will Hooijmaijers dan istrinya Nol Hooijmaijers khawatir bisa kehilangan rumah dan peternakan susu mereka, yang terletak tak jauh dari lokasi itu. Tapi peternakan mereka sekarang sudah tidak ada lagi.
Keluarga Hooijmaijers dan 15 tetangga mereka diminta untuk pindah oleh pemerintah tahun 2001. Tujuannya, agar sungai bisa memenuhi kawasan itu, jika diperlukan, agar pemukiman di dekat sana bisa dilindungi.
Ketika itu, rencana perlindungan terhadap banjir, yang disebut "Pembuatan Ruang bagi Sungai" ibaratnya bom yang menghantam keluarga Hooijmaijers dan banyak tetangga mereka.
Tawaran ganti rugi dari pemerintah juga tidak banyak. Pemerintah bersedia membayar harga properti selayaknya di pasar, dan membangun gua-gua yang disebut "Terpen", untuk bisa membangun di kawasan yang letaknya lebih tinggi. Sedangkan lahan perternakan yang letaknya rendah akan dibiarkan tertutup air.