Senin 29 Nov 2021 21:20 WIB

Belasan Covid Ditemukan, Perbatasan China-Rusia Lockdown

Sebanyak 19 orang dinyatakan positif Covid-19 dan satu kasus tanpa gejala.

Red: Teguh Firmansyah
 Orang-orang yang memakai masker pelindung mengendarai sepeda roda tiga selama pandemi coronavirus di Beijing, China, 05 November 2021. Gelombang baru wabah COVID-19 dengan lebih dari 700 kasus yang ditularkan secara lokal, telah menyebar di lebih dari setengah negara itu sejak 17 Oktober. Dimulainya Olimpiade musim dingin Beijing kurang dari 100 hari lagi yang diikuti oleh Paralimpiade musim dingin pada Maret 2022.
Foto: EPA-EFE/WU HONG
Orang-orang yang memakai masker pelindung mengendarai sepeda roda tiga selama pandemi coronavirus di Beijing, China, 05 November 2021. Gelombang baru wabah COVID-19 dengan lebih dari 700 kasus yang ditularkan secara lokal, telah menyebar di lebih dari setengah negara itu sejak 17 Oktober. Dimulainya Olimpiade musim dingin Beijing kurang dari 100 hari lagi yang diikuti oleh Paralimpiade musim dingin pada Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Kota Manzhouli, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, China, yang berbatasan dengan Rusia menjalani penguncian total (lockdown). Penguncian dilakukan setelah belasan kasus Covid-19 ditemukan di sana.

Komisi Kesehatan China (NHC) telah mengirimkan satuan tugas khusus ke kota itu pada Ahad (28/11). Sebanyak 19 orang dinyatakan positif Covid-19 dan satu kasus tanpa gejala dalam dua hari berturut-turut. Hingga kini belum diketahui pasti varian apa yang menjangkiti warga kota di wilayah utara daratan China itu.

Baca Juga

Otoritas setempat telah menggelar tes PCR secara massal setelah ditemukan tiga kasus positif baru.Temuan kasus baru itu mengakhiri masa 20 hari bebas kasus Covid-19 di Mongolia Dalam. Semua kasus positif dan dua kasus tanpa gejala telah ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit setempat.

Manzhouli merupakan kota di perbatasan Mongolia Dalam dengan Rusia.Banyak kereta barang China-Eropa melalui jalur itu, yang menjadikan Manzhouli berkontribusi pada pemulihan ekonomi global.

Kasus baru yang terjadi belum lama ini juga bermula dari Kota Ejin Banner di Mongolia Dalam dan Kota Heihe di Provinsi Heilongjiang.Kedua kota itu juga berada di persimpangan lalu lintas perdagangan China dengan Mongolia dan Rusia.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ كَذَّبَ بِاٰيٰتِهٖۗ اُولٰۤىِٕكَ يَنَالُهُمْ نَصِيْبُهُمْ مِّنَ الْكِتٰبِۗ حَتّٰٓى اِذَا جَاۤءَتْهُمْ رُسُلُنَا يَتَوَفَّوْنَهُمْۙ قَالُوْٓا اَيْنَ مَا كُنْتُمْ تَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗقَالُوْا ضَلُّوْا عَنَّا وَشَهِدُوْا عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ اَنَّهُمْ كَانُوْا كٰفِرِيْنَ
Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah atau yang mendustakan ayat-ayat-Nya? Mereka itu akan memperoleh bagian yang telah ditentukan dalam Kitab sampai datang para utusan (malaikat) Kami kepada mereka untuk mencabut nyawanya. Mereka (para malaikat) berkata, “Manakah sembahan yang biasa kamu sembah selain Allah?” Mereka (orang musyrik) menjawab, “Semuanya telah lenyap dari kami.” Dan mereka memberikan kesaksian terhadap diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang kafir.

(QS. Al-A'raf ayat 37)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement