REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kota Bogor dipilih sebagai tuan rumah penyelenggaraan Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), sekaligus peluncuran Ibu Kota Kebudayaan pada 2 hingga 5 Desember 2021. Sebelum berlangsung, tujuh hotel di Kota Bogor sudah dipesan untuk kegiatan Kongres JKPI.
Dalam Kongres JKPI, ada berbagai agenda yang dilaksanakan mulai dari pameran seni, budaya, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Selain itu, karnaval budaya juga akan digelar di GOR Pajajaran yang dimeriahkan lebih 30 kabupaten/kota perwakilan JKPI.
Tak hanya itu, sekitar 72 delegasi kabupaten/kabupateb anggota JKPI akan hadir untuk memeriahkan seluruh agenda kongres yang akan diadakan di Kota Bogor. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, menyambut baik penyelenggaraan Kongres ke-V JKPI di Kota Bogor.
Menurut Yuno, penyelenggaraan Kongres ke-V JKPI akan berdampak pada sektor ekonomi, khususnya okupansi hotel dan restoran. Hingga saat ini, sambung dia, ada tujuh hotel yang sudah dipesan untuk kegiatan ini.
"Saat ini beberapa hotel di Kota Bogor sudah ada bookingan dan itu dapat membantu penjualan kamar hotel, dan untuk restoran semoga bisa berdampak,” kata Yuno di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (29/11).
Dia mengatakan, manajemen hotel siap memberikan diskon khusus bagi peserta JKPI. Hanya saja, Yuno berharap, para pengunjung juga melakukan kegiatan belanja dan konsumsi di hotel-hotel. “Kami harap event ini menjadi event contoh pasca pandemi yang tentunya dapat meningkatkan kembali pariwisata Kota Bogor,” ucapnya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor, Atep Budiman, mengatakan, saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sedang melakukan persiapan menjadi tuan rumah Kongres ke-V JKPI. “Untuk persiapannya sudah dilakukan jauh-jauh hari sesuai dengan standar baku acara JKPI, baik kongres maupun rakornas dan seminar,” ujarnya.
Atep mengatakan, Pemkot Bogor telah berkoordinasi dengan Direktur Eksekutif JKPI, hingga acara prakongres di Aceh yang mana bagian dari persiapan kongres. Saat ini panitia yang dipimpin Asisten Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Bogor Dody Ahdiat, sedang mempersiapkan rangkaian acara, termasuk beberapa venue dan detail acara kongres.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto berpesan agar identitas Kota Bogor sebagai kota cerdas (smart city), kota hijau (green city), dan kota pusaka (heritage city) harus ditonjolkan. “Di depan Pak Wali kita sudah merepresentasikan kesiapan menjelang 2 Desember nanti. Alhamdulillah secara umum direspon positif oleh pak wali sesuai apa yang diharapkan sebagai tuan rumah Kongres,” kata Atep.