Selasa 30 Nov 2021 21:46 WIB

Wisatawan Domestik, Pahlawan Wisata Indonesia Saat Pandemi

Wisatawan domestik berkesempatan mengeksplorasi keindahan negeri sendiri.

Red: Qommarria Rostanti
Wisatawan domestik dinilai sebagai pahlawan yang berperan penting dalam geliat pariwisata di Indonesia selama pandemi (ilustrasi).
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Wisatawan domestik dinilai sebagai pahlawan yang berperan penting dalam geliat pariwisata di Indonesia selama pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wabah Covid-19 membawa berkah di balik musibah, di mana wisatawan dalam negeri yang biasanya melancong ke luar Indonesia kini punya kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan negeri sendiri. Wisatawan Nusantara pun dinilai sebagai pahlawan yang berperan penting dalam geliat pariwisata di Indonesia selama pandemi.

"Wisatawan domestik adalah pahlawan yang menghidupkan seluruh aktivitas wisata," kata RE Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Henky Manurung, dalam konferensi pers daring, Selasa (30/11).

Baca Juga

Ada banyak orang yang kini gemar melancong ke berbagai tempat sambil mengendarai sepeda, berburu tempat menyelam hingga mendaki gunung untuk menghirup udara segar. "Orang-orang sadar diri sekarang mereka punya kesempatan menikmati negerinya dan mendalami negerinya," kata dia.

Ke depannya, wisata alam kian diprediksi semakin diminati dan perjalanan antarkota dan antarprovinsi semakin ramai karena infrastruktur yang makin mendukung. Wisatawan juga lebih suka mengatur rencana perjalanan sendiri yang sesuai selera, mengajak rombongan yang lebih sedikit dan mementingkan pengalaman yang otentik.

Menurut Henky, wisatawan domestik dari kalangan anak muda khususnya, akan semakin tergerak dengan bantuan promosi-promosi di ranah digital."Ada kecenderungan media digital jadi alat memesan dan media sosial akan menjadi tren," ujarnya.

Hengky berpendapat, nantinya orang-orang kian terbiasa dengan liburan aman dan tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Menyambut pergantian tahun, dia berharap masyarakat Indonesia tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan agar pandemi semakin mudah diatasi. 

Di sisi lain, Henky berpesan kepada seluruh pelaku pariwisata untuk menaati protokol kesehatan di semua lini demi memastikan keamanan, kenyamanan dan kesehatan tamu serta pegawai. "Semua karyawan harus tetap pakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak," kata dia.

Menjelang akhir tahun, Pemerintah Kota Yogyakarta berencana tetap memberlakukan kebijakan one gate system untuk bus pariwisata pada libur Natal dan Tahun Baru 2022. Hal ini sebagai upaya memastikan wisatawan yang datang dalam kondisi sehat dan sudah menjalani vaksinasi.

"Kebijakan one gate system akan tetap berjalan. Tentunya dengan beberapa peningkatan untuk mengantisipasi celah-celah aturan yang mungkin dimanfaatkan pelaku wisata," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi.

Sesuai aturan one gate system, maka seluruh bus pariwisata baik bus yang berdimensi besar maupun kecil wajib masuk ke Terminal Giwangan Yogyakarta untuk menjalani pemeriksaan yaitu memastikan seluruh wisatawan sudah menjalani vaksinasi Covid-19 minimal dosis pertama. Bus yang dinyatakan memenuhi syarat, maka akan mendapat kartu untuk mengakses parkir di lokasi parkir seputar kawasan Malioboro. 

Batasan waktu parkir untuk bus adalah tiga jam dan wisatawan maksimal bisa menikmati Malioboro selama dua jam. Namun demikian, kata Heroe, masih ada beberapa celah aturan seperti bus yang tidak memanfaatkan tempat khusus parkir di kawasan Malioboro. "Tentunya, perlu evaluasi agar aturan ini bisa ditaati agar wisatawan datang dalam kondisi sehat dan pulang pun sehat. Warga Yogyakarta yang menerima wisatawan pun aman," jelasnya.

Pemerintah Kota Yogyakarta tetap akan melakukan pemeriksaan acak ke wisatawan yang datang, khususnya untuk status vaksinasi. "Harapannya, pengelola tempat parkir dan juga di sentra penjualan oleh-oleh juga bisa melakukan beberapa kebijakan agar protokol kesehatan tetap terjaga," kata dia.

Penerapan aplikasi Sugeng Rawuh bagi wisatawan yang datang ke Malioboro, tetap perlu disosialisasikan terus menerus karena wisatawan yang datang pun selalu berganti dari waktu ke waktu. Sedangkan mengenai ketentuan pemberlakuan ganjil genap kendaraan di kawasan wisata saat libur Natal dan Tahun Baru, Heroe mengatakan akan membahasnya secara khusus dengan jajaran Forkompinda Kota Yogyakarta.

"Kami masih menunggu aturan yang benar-benar fix dari pemerintah pusat terkait aturan perjalanan saat libur Natal-Tahun Baru. Jika sudah ada, maka akan ada koordinasi lebih lanjut untuk menentukan kebijakan di Yogyakarta," ujarnya.

Hanya saja, menurut dia, pemberlakuan ganjil genap kendaraan di kawasan wisata di Kota Yogyakarta, khususnya Malioboro akan sangat sulit dilakukan. "Malioboro bukan merupakan kawasan wisata yang spesifik karena juga berfungsi sebagai kawasan ekonomi sehingga aturan itu akan sulit diterapkan," katanya.

Selama ini, pengaturan arus kendaraan di kawasan Malioboro dilakukan dengan penerapan giratori atau jalan satu arah sehingga arus kendaraan bisa berjalan lebih lancar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement