REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanaman bunga adalah hasil alam yang luar biasa karena berbagai alasan, mulai dari bentuk, warna dan aroma yang unik. Nabi Muhammad SAW dalam beberapa riwayat disebut menyukai aroma bunga.
Dilansir dari Daily Sabah, Selasa (30/11), masa kesultanan Utsmani (Ottoman) dikenal sebagai peradaban yang mencintai bunga. Pola bunga juga lebih disukai untuk gaun. Bahkan orang serius seperti Sultan Mehmed II digambarkan oleh seniman dengan bunga di tangannya.
Setidaknya ada beberapa makna atau nilai bunga bagi Islam seperti yang ditunjukkan oleh masyarakat pada masa Kesultanan Utsmani. Di antaranya adalah, sebagai berikut.
Bunga sebagai pola
Batu nisan para wanita saat itu tercatat banyak dihiasi dengan pola bunga. Gaun wanita selalu terbuat dari kain bunga di masa lalu. Bahkan pakaian pria pun akan bermotif bunga.
Jubah sultan yang dihiasi anyelir warna delima ada di museum. Aksesoris pakaian seperti serban diberi pola bunga di dalamnya.
Bunga juga jadi motif yang paling umum digunakan, terutama pada karpet Ottoman, adalah bunganya. Karpet ini adalah karya seni yang menyanyikan keinginan gadis-gadis yang menenunnya.
Dulu, tidak ada galeri seni seperti sekarang ini. Tapi setiap rumah Ottoman seperti galeri seni. Ada motif bunga di lemari rumah, kotak, peti bahkan di pintu luar rumah.