REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Sebanyak 35 ribu nelayan pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela) Jawa Barat telah terlindungi asuransi yang digagas Direktorat Polairud (Ditpolairud) Polda Jabar bersama sejumlah pihak. Program tersebut merupakan upaya dalam menjamin keselamatan nelayan.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Suntana, didampingi Direktur Polairud Polda Jawa Barat, Kombes Pol Widihandoko, mengatakan program asuransi nelayan telah digagas selama satu dekade terakhir.
‘’Sekarang sudah merambah 35 ribu nelayan, yang didominasi para nelayan di wilayah pantura dan pansela, Jawa Barat. Hari ini juga diberikan asuransi kepada 3 ribu nelayan,’’ kata Suntana, saat ditemui usai acara HUT Polairud ke-71 di Gedung Pesat Gatra Ditpolairud Polda Jabar, di Cirebon, Rabu (1/12).
Jumlah nelayan yang mengikuti asuransi dipastikan akan terus bertambah. Berdasarkan data HSNI Jawa Barat, saat ini jumlah nelayan di Jawa Barat mencapai 87 ribu orang.
Suntana menjelaskan, asuransi tersebut bertujuan untuk melindungi dan membantu para nelayan yang terkena musibah saat mencari nafkah di laut. Asuransi itu juga diprioritaskan bagi nelayan kecil yang menggantungkan hidupnya sehari-hari dengan mencari ikan di laut.
‘’Sedangkan untuk nelayan yang bekerja di kapal-kapal besar, kami mengajak para pemilik kapalnya untuk mengasuransikan awak kapalnya masing-masing,’’ tukas Suntana.
Suntana menyatakan, bagi nelayan yang belum mendaftar asuransi, dipersilahkan menghubungi Binmas Perairan. Dia juga mengharapkan kepedulian siapapun, terutama pihak yang kegiatan usahanya berkaitan erat dengan nelayan, untuk menjadi donator asuransi bagi nelayan kecil.
‘’Kami mengajak mereka untuk peduli pada nelayan kecil,’’ tandas Suntana.