Kamis 02 Dec 2021 17:52 WIB

Dua Korban Meninggal Kebakaran Gedung Cyber Warga Depok

Kedua korban meninggal karena terlalu banyak menghirup asap.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham Tirta
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) saat melakukan proses evakuasi kebakaran Gedung Cyber, Jakarta, Kamis (2/12). Sebanyak 22 unit mobil pemadam dan 100 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga akibat konsleting listrik dan sebanyak tiga orang menjadi korban, dua diantaranya dinyatakan meninggal. Republik/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) saat melakukan proses evakuasi kebakaran Gedung Cyber, Jakarta, Kamis (2/12). Sebanyak 22 unit mobil pemadam dan 100 personel dikerahkan untuk memadamkan api yang diduga akibat konsleting listrik dan sebanyak tiga orang menjadi korban, dua diantaranya dinyatakan meninggal. Republik/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua dari tiga orang yang terjebak dalam kebakaran di Gedung Cyber 1 di Jalan Kuningan Barat, Mampang, Jakarta Selatan, meninggal dunia. Kedua korban meninggal bernama Seto Fachrudin masih berusia 17 tahun dan satunya bernama Muhammad Redzuan Khadafi berusia 18 tahun.

Menurut Humas Gulkarmat DKI Jakarta, Mulat Wijayanto, kedua korban meninggal karena terlalu banyak menghirup asap. Kedua korban meninggal dalam keadaan gosong, akibat kepulan asap panas. "Yang usia 18 tahun meninggal di lokasi, yang satunya lagi meninggal ketikan dibawah ke RSUD Mampang," ujar Mulat saat dikonfirmasi, Kamis (2/12).

Baca Juga

Kedua korban meninggal, kata Mulat, merupakan karyawan dari PT Abinawa yang melakukan kunjungan ke Gedung Cyber 1. Berdasarkan kartu tanda penduduknya, Seto beralamat di Gang Anggrek Gas Alam, Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Kemudian Redzuan beralamat di KP Tipar, Kelurahan Mekarsari, Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Sementara satu korban lainnya bernama Bagus berusia 20 tahun.

Sebelumnya, untuk memadamkan amukan si jago merah, kata Mulat, mulanya pihaknya menerjunkan empat unit mobil pemadam kebakaran dan 14 personel diterjunkan. Kemudian ditambah menjadi 22 unit mobil dengan 100 personel. "Sebanyak 22 unit dengan 100 personel," kata Mulat.

Untuk penyebab kebakaran, diduga akibat arus pendek listrik. Adapun nilai kerugian hingga saat ini belum dapat diprediksi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement