REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Michael Carrick mengakui perannya sebagai pelatih sementara Manchester United (MU) akan menjadi pengalaman spesial. Mantan gelandang Man United itu masih memimpin timnya saat menang 3-2 atas Arsenal, Jumat (3/12) dini hari WIB. Sebab, pelatih anyar Ralf Rangnick baru saja mendapatkan visa kerjanya.
Karena itu, pertandingan melawan Arsenal di Old Trafford, menjadi yang terakhir baginya. Carrick membawa Man United bangkit setelah menang atas Villarreal di Liga Champions. Kemudian imbang dengan Chelsea dan menang atas Arsenal di Liga Primer Inggris.
"Ya, ini jelas merupakan hak istimewa yang sangat besar dan yang tidak pernah saya bayangkan akan benar-benar terjadi pada tahap apa pun. Jadi berada di posisi itu tentu saja merupakan kebanggaan dan tanggung jawab yang besar," ujar Carrick dikutip dari laman resmi MU, Jumat (3/12).
Carrick mengungkapkan, ia dan keluarganya adalah pendukung Man United. Sehingga, bisa berada di kursi pelatih menjadi perasaan yang luar biasa. Walaupun ia tidak memungkiri, kalau posisinya sebagai pelatih interim karena situasi Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat.
"Saya mencoba memaksimalkannya, tetapi sebenarnya ini tentang para pemain, tim, dan mendapatkan hasil yang tepat," jelas Carrick.
Carrick kemungkinan masih akan menjadi staf pelatih di MU di bawah Rangnick. Namun belum jelas apakah Rangnick membawa rombongannya sendiri atau tidak.