REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan Sahabat Ganjar di Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar konsolidasi sekaligus menyusun strategi menghadapi tahun 2022 hingga 2024. Konsolidasi dilakukan sekaligus untuk memanaskan mesin jelang pemilu 2024 mendatang.
"Mari kita sama-sama menguatkan tujuan pada 2024, dengan memberikan yang terbaik kita rapatkan barisan untuk mengawal Pak Ganjar ke kursi utama Indonesia sebagai bapak rakyat nomer satu," kata ketua DPW Sahabat Ganjar NTB, Benny Siagusman dalam keterangan, Jumat (3/12).
Dia mengaku tak bosan mengingatkan tujuan utama relawan Aahabat Ganjar dibentuk. Dia mengatakan, seluruh relawan sepakat akan untuk mengawal Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menjadi Bapak Rakyat Indonesia nomer satu di tahun 2024.
Pada konsolidasi ini, Benny menegaskan bahwa Sahabat Ganjar terbentuk dari murni dari sukarelawan yang mencintai sosok seorang Ganjar Pranowo. Maka dari itu, sambung dia, dengan adanya Sahabat Ganjar bisa memberikan aksi sosial bagi rakyat Indonesia.
Menurutnya, saat ini Indonesia dinilai membutuhkan sosok pemimpin yang tepat, agar tidak jatuh ditangan yang salah. Dia menilai, Ganjar Pranowo merupakan sosok pemimpin yang ideal yang dibutuhkan oleh bangsa saat ini.
"Momentum konsolidasi kali ini merupakan keseriusan kami guna memaksimalkan gerakan mengumpulkan dukungan di daerah," sambung Ketua DPC Sahabat Ganjar Mataram, Gifar Ilham.
Dia mengatakan, menjaga dan mengawal Ganjar Pranowo hingga selesai masa pemilihan merupakan tugas dari Sahabat Ganjar. Dia melanjutkan, kebersamaan relawan bukan semata-mata hanya berkumpul melainkan banyak aksi sosial yang diberikan untuk masyarakat.
"Tujuannya tidak lain untuk membantu masyarakat di era pandemi covid19," tambah Humas DPP Sahabat Ganjar, Indah CH.
Dia mengatakan, relawan Sahabat Ganjar berbeda dibanding dengan kelompok relawan lain karena kegiatannya tidak hanya berhenti sebatas melakukan deklarasi dukungan. Lanjutnya, relawan hampir setiap minggu selalu ada gerakan sosial untuk memanaskan mesin pergerakan apalagi anggotanya saat ini sudah terdapat di seluruh 34 provinsi dan kepengurusannya sudah mencapai hampir 300 DPC Kabupaten dan Kota seluruh Indonesia.