Ahad 05 Dec 2021 15:43 WIB

OJK: Investor Pasar Modal Melonjak Enam Juta Selama Pandemi

OJK menyebut investor naik dua kali lipat dari 2,6 juta dan didominasi kaum muda

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara menyatakan investor pasar modal didominasi oleh kalangan muda atau milenial. OJK mencatat sebanyak enam juta investor di pasar modal. Adapun realisasi ini meningkat dua kali lipat dari 2,6 juta investor di pasar modal.
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara menyatakan investor pasar modal didominasi oleh kalangan muda atau milenial. OJK mencatat sebanyak enam juta investor di pasar modal. Adapun realisasi ini meningkat dua kali lipat dari 2,6 juta investor di pasar modal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sebanyak enam juta investor di pasar modal. Adapun realisasi ini meningkat dua kali lipat dari 2,6 juta investor di pasar modal.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Tirta Segara menyatakan, investor pasar modal didominasi oleh kalangan muda atau milenial.

Baca Juga

"Tadinya itu 2,6 juta investor di pasar modal pada tahun 2019. Tapi, 2021 ini sudah enam juta (investor). Dua kali lipat lebih dan itu kebanyakan anak muda," ujarnya saat acara Pelatihan dan Gathering Wartawan Media Massa, Sabtu (4/12).

Tirta menerangkan, tingginya antusias generasi milenial untuk berinvestasi di pasar modal lantaran dana digunakan jalan-jalan menganggur selama pandemi berlangsung. Menyusul, penerapan kebijakan pembatasan sosial oleh pemerintah untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.

"Banyak yang tidak bisa spending untuk jalan-jalan sekarang dia lari ke pasar modal," ucapnya.

Maka itu, OJK selaku regulator berkomitmen menggencarkan berbagai program edukasi untuk meningkatkan inklusi maupun literasi keuangan melalui berbagai platform media sosial. Diharapkan para generasi milenial memperoleh informasi valid terkait kegiatan investasi di pasar modal secara aman.

"Nah ini perlu kita edukasi yang masif juga. Supaya tidak keliru, tidak masuk ke investasi ilegal dan sebagainya," ucapnya.

OJK sebelumnya berharap kapitalisasi pasar modal Indonesia bisa mencapai lebih dari 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga bisa lebih stabil dan berdaya tahan ketika ada tekanan baik dari domestik maupun global. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kapitalisasi pasar modal domestik per 12 November 2021 mencapai Rp8.166,56 triliun atau 50,76 persen dari PDB.

Data Bloomberg menunjukkan, Hong Kong menjadi negara dengan persentase kapitalisasi pasar modal terhadap PDB yang terbesar yaitu mencapai 869,92 persen.Sementara itu, kapitalisasi pasar modal Amerika Serikat baru mencapai 52 persen dari PDB karena populasi di Negeri Paman Sam yang besar. Begitu pula China yang kapitalisasi pasar modalnya 47 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement