Senin 06 Dec 2021 13:02 WIB

Jaringan Muslim Madani: Radikalisme Masih Jadi Ancaman

Jaringan Muslim Madani ingatkan potensi radikalisme dan terorisme

Jaringan Muslim Madani ingatkan potensi radikalisme dan terorisme yang masih jadi ancaman di Indonesia.
Foto: Dok Istimewa
Jaringan Muslim Madani ingatkan potensi radikalisme dan terorisme yang masih jadi ancaman di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Penyebaran paham radikalisme dan terorisme berbungkus agama masih jadi ancaman serius di Indonesia. 

Karena itu, Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM), Syukron Jamal, mengajak para santri menjadi garda terdepan menyampaikan pesan Islam yang moderat, ramah dan damai atau rahmatan lil alamin. 

Baca Juga

Dia ampai saat ini penyebaran paham radikalisme atas nama agama masih marak dalam berbagai bentuk termasuk di dunia maya, banyak yang terbuai dan terdoktrinasi dengan penyebaran paham tersebut karena apa? Salah satunya adalah karena minimnya pemahaman terhadap prinsip Islam sebagai agama rahmatan lil alamin. 

Syukron menerangkan bahwa paham radikalisme, ekstrimisme bahkan terorisme jelas sangat bertolak belakang dengan Islam sebagai agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam raya. 

Sementara itu, kata dia, “radikalisme” dalam bahasa Arab disebut “ syiddah attanatu” yang memiliki keras, eksklusif, berpikiran sempit, rigid, serta memonopoli kebenaran.  

Menurut dia, orang yang memiliki paham radikal adalah orang berpikiran sempit, kaku dalam memahami Islam, serta bersifat eksklusif. 

“Apa-apa dianggap sesat, kafir atau takfiri bahkan punya pikiran harus diperangi. Jika ada orang seperti itu, menjadi bukti pemahaman Islam-nya yang tidak kaffah,” kata dia saat menjadi narasumber Seminar Deradikalisasi yang Pondok Pesantren Sirojul Huda, Kota Bogor, Ahad (5/12). 

Syukron menjabarkan fakta sejarah dimana pada 35 Hijriyah, khalifah Usman Ibnu Affan terbunuh secara mengenaskan oleh sekelompok umat Islam yang ekstrem. 

Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib juga terbunuh oleh kalangan ekstrem. Dari fakta tersebut, Syukron menegaskan bahwa faham-faham radikalisme, ekstremisme dan terorisme itu adalah racun atau virus dalam Islam yang merusak dari dalam termasuk pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Untuk itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat Islam terlebih Santri, ayo Saya mengajak untuk berjihad menegakkan panji-panji Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang ramah, moderat, dan toleran serta menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan di tengah kemajemukan bangsa kita tercinta.     

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement