REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Jalan terowongan atau underpass di perlintasan sebidang area Stasiun Cibitung, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mulai diuji coba operasi meski baru di satu ruasnya. Keberadaan jalan lintas bawah ini sudah lama dinantikan oleh para pengguna jalan khususnya roda dua.
Sebab, saat sedang dalam tahap pengerjaan, pengendara motor harus terjebak macet saat melintasi Jalan Bosih Raya. Selain karena jalannya yang belum diaspal, kontur tanahnya juga bergelombang, ditambah banyak lubang berukuran besar, sehingga sangat menyulitkan pengguna jalan terlebih ketika musim hujan.
"Kemarin-kemarin kalau lewat atas (Jalan Bosih Raya) parah, apalagi kalau habis hujan. Becek, licin, motor jadinya kotor. Selain itu, berbahaya," kata Abdullah, salah seorang pengendara motor, Senin (6/12).
Abdullah mengaku keberadaan Underpass Cibitung ini sangat membantu dirinya terutama untuk memangkas waktu tempuh perjalanan. Dengan adanya underpass ini, dia tidak perlu lagi menunggu lama saat kereta melintas.
"Karena perlintasan sebidangnya dekat stasiun jadi lama kalau nunggu kereta lewat dulu, bisa lima menit lebih, sudah gitu cuma lewat sebentar datang lagi kereta lainnya, jadinya sering macet," kata dia.
Pantauan di lokasi, satu ruas jalan underpass kini dibagi menjadi dua jalur sehingga kendaraan dari arah Pasar Induk Cibitung maupun sebaliknya bisa melewati jalan tersebut. Ruas jalan yang sudah bisa dilewati itu masih cukup lebar meski dibagi menjadi dua lajur.
Beberapa petugas terlihat masih melakukan pekerjaan di beberapa titik ruas jalan yang diuji coba.Di ruas lainnya, pekerja masih terus melanjutkan proyek pembangunan underpass tersebut. Kendaraan belum bisa melewati ruas ini baik mobil maupun sepeda motor.