REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Bogor akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Masyarakat pun diminta waspada mengantisipasi bencana hidrometeorologis.
Kepala Seksi Pusat Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga, Hadi Saputra, menjelaskan pada dasarnya Bogor merupakan wilayah hujan sepanjang tahun. “Hanya saja, ketika memasuki Desember hingga Maret potensi hujan terjadi di wilayah Bogor cukup tinggi di atas 100 mm per hari,” paparnya, Rabu (8/12).
Hadi menjelaskan, diperkirakan potensi puncak musim penghujan terjadi pada Januari hingga Februari 2022, dengan rata-rata curah hujan 100 hingga 150 mm per hari dengan intensitas hujan sepanjang hari. “Hampir semua wilayah di Bogor akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Untuk itu, pemerintah dan masyarakat harus bersiap untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologis,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Stasiun BMKG Citeko, Fatuhri Syabani, menjelaskan tingginya curah huja di wilayah Bogor dipengaruhi fenomona La Nina. Khusus di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor, peningkatan curah hujan sudah teepantau sejak Oktober. “Dan memasuki Desember, curah hujan semakin naik. Menunjukkan di atas rata-rata,” kata Fatuhri.
Sementara, pada awal Desember peluang curah hujan cukup tinggi, dengan intensitas hujan sepanjang hari. Sebab, kata dia, ada beberapa fenomena dinamika atmosfer di sekitar Indonesia seperti adanya pusat tekanan rendah atau siklon. Serta adanya fenomena atmosfer berupa seruakan dingin dari benua Asia.
Untuk itu, tambah Fatuhri, pun puncak musim penghujan mulai Januari 2022, masyakat tetap diminta waspada. “Pada Desember 2021, umumnya sejumlah wilayah masih mengalami curah hujan dengan intensitas menengah hingga tinggi,” tuturnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, sepanjang November 2021 sebanyak 129 bencana alam terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Bogor. Dengan rincian fanah longsor 53 kejadian, banjir sembilan kejadian, angin kencang 53 kejadian, pergerakan tanah tujuh kejadian dan kategori bencana lainnya sebanyak tujuh kejadian.
Sementara, BPBD Kota Bogor melaporkan 79 bencana yang terjadi di Kota Bogor pada November 2021. Dengan kejadian tanah longsor dan tanah amblas sebanyak 40 titik, dan lima titik banjir diakibatkan karena curah hujan yang tinggi.