Rabu 08 Dec 2021 15:45 WIB

Habitat Lutung Jawa di Muaragembong Bekasi Terancam

Pohon mangrove di Muaragembong tidak cukup banyak untuk Lutung Jawa tinggal.

Sejumlah lutung jawa yang hidup berkelompok berkeliaran di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Foto: FAKHRI HERMANSYAH/ANTARA FOTO
Sejumlah lutung jawa yang hidup berkelompok berkeliaran di area konservasi di kawasan Mangrove Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Habitat hewan primata Lutung Jawa di Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat terancam akibat menyusutnya lahan pohon mangrove yang menjadi salah satu sumber makanan dan habitat mereka.

"Pohon mangrove tidak cukup banyak untuk mereka (Lutung Jawa) tinggal. Karena terus ada pembukaan lahan tambak," kata Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata Desa Pantai Bahagia Ahmad Qurtubi di Bekasi, Rabu (8/12).

Baca Juga

Dia menjelaskan luas lahan pohon mangrove yang menjadi habitat sebanyak 100 ekor hewan bernama ilmiah TrachypithecusAuratus itu saat ini hanya tersisa 14 hektare dari semula 40 hektare.

"Kalau sekarang di utara sekitar lima sampai tujuh hektar, di selatan juga sama. Total tinggal 14 hektare yang tersisa. Kalau dulu sekitar tahun 1980 luas habitat Lutung Jawa di Kampung Muara Bendera ini lebih dari 40 hektare," ucapnya.

Qurtubi mengaku satu kelompok kecil Lutung Jawa terdiri atas tujuh sampai 10 ekor. Idealnya sekelompok kecil hewan itu membutuhkan 12 hektare lahan untuk mereka bertahan hidup.

"Itu berdasarkan hasil studi banding kami ke pemerhati primata di Ciwidey Bandung. Idealnya memang 12 hektare untuk kelompok kecil lutung jawa supaya bisa bertahan hidup," katanya.

Sekretaris Desa Pantai Bahagia itu juga menyebut selain berkurangnya habitat, populasi Lutung Jawa ikut terancam akibat perburuan yang semakin masif padahal hewan itu termasuk kategori dilindungi pemerintah.

"Perkiraan saat ini di utara ada 55 ekor, di selatan 40 ekor. Populasinya bertambah lima sampai enam ekor setiap tahun di dua lokasi itu sejak 2013. Sebelumnya hanya sekitar 20 sampai 30 ekor. Perburuan selalu jadi momok tapi kita selaku pegiat lingkungan bersama warga akan terus menjaganya," katanya.

Keberadaan Lutung Jawa di wilayahnya masih menjadi daya tarik wisatawan hingga saat ini. Sayangnya hal itu tidak didukung dengan legalitas dan fasilitas yang memadai.

"Ada beberapa yang perlu dilakukan untuk mendukung agar keberadaan Lutung Jawa ini menjadi tujuan wisata favorit. Pertama harus ada penetapan wilayah konservasi lutung dan habitatnya, kedua infrastruktur harus dibangun untuk mendukung target kawasan wisata edukasi," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement