REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merevitalisasi kawasan Alun-Alun Bandung untuk menciptakan ruang wisata yang nyaman bagi pengunjung dan meminimalisir aktivitas pedagang kaki lima (PKL).
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan pihaknya bakal meningkatkan pengawasan guna memastikan wilayah itu steril. Dengan begitu, tidak ada PKL yang boleh berjualan di kawasan tersebut.
"Kan PKL ini sudah menetap di basement King dengan basement Jogja. Jadi tetap tidak boleh di sini (berjualan di Kawasan Alun-alun), dan harus steril nantinya," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/11).
Menurut Oded, kawasan alun-alun dan sekitarnya pun didesain bagi para pejalan kaki. Anggaran revitalisasi itu berasal dari dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang tergabung dari beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan revitalisasi yang dikerjakan itu mulai dari pembenahan trotoar, pengadaan bangku, hingga sarana publik lainnya.
Selain itu, pihaknya pun mendorong agar kawasan tersebut ramah bagi para disabilitas. Khususnya, kata dia, bagi trotoar di kawasan Jalan Kepatihan yang kerap ramai oleh pedagang. "Karena trotoar di sana agak sempit, banyak hambatan di trotoar, jadi kita melakukan pelebaran dan penyempurnaan jalur untuk disabilitas," kata dia.
Adapun selain di kawasan alun-alun, revitalisasi juga dilakukan di kawasan Viaduct, Babakan Siliwangi, Jalan Tamblong, dan titik-titik lainnya. Revitalisasi itu dikerjakan guna membuat warga Bandung maupun wisatawan semakin berkeinginan untuk hadir di pusat kota. Dengan demikian, ekonomi dapat kembali bangkit usai diterpa pandemi.