Kamis 09 Dec 2021 16:45 WIB

Saling Bantu untuk Mengais Sisa Harta Benda

BPBD Kabupaten Lumajang mencatat terdapat 39 warga yang meninggal dunia.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Seorang warga berada di samping rumah saudarannya yang hancur dan tertimbun material Gunung Semeru di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Hari keenam penanggulangan bencana Gunung Semeru sejumlah warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru masih mencari keluarganya yang belum ketemu.
Foto: ANTARA FOTO/Seno
Seorang warga berada di samping rumah saudarannya yang hancur dan tertimbun material Gunung Semeru di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Kamis (9/12/2021). Hari keenam penanggulangan bencana Gunung Semeru sejumlah warga terdampak awan panas guguran Gunung Semeru masih mencari keluarganya yang belum ketemu.

REPUBLIKA.CO.ID, LUMAJANG -- Cuaca cerah disertai suhu panas menyelimuti salah satu titik kawasan Umbulan, Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Dari area tersebut, nampak Gunung Semeru yang berdiri begitu gagahnya di sepanjang mata memandang.

Kawasan Umbulan termasuk dari sekian wilayah yang terdampak erupsi Gunung Semeru, akhir pekan lalu. Bencana tersebut telah menyebabkan rumah-rumah rusak, tumbuhan mati dan sejumlah bangunan tertutup abu hingga satu meter. Kondisi ini tidak hanya mengubur harta benda masyarakat tapi juga turut menenggelamkan kebahagiaan masyarakat setempat.

Baca Juga

Dari luasan pasir yang menyelimuti kawasan Umbulan, nampak puluhan warga berbaju biru sedang sibuk menggali satu area. Mereka terlihat semangat dan antusias untuk menyelematkan barang-barang warga yang tenggelam dalam lautan sisa material erupsi Gunung Semeru. Tak ada rasa menyesal di wajah-wajah mereka meskipun peluh terlihat mengucuri seluruh tubuhnya.

Kepala Dusun Ramban, Edi Sunarto mengatakan, para pria dewasa yang sibuk menggali pasir di area Umbulan merupakan warga dari Dusun Ramban, Desa Banturejo Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. "Ada sekitar 25 orang," ucap pria berusia 51 tahun tersebut saat ditemui wartawan di lokasi, Kamis (9/12).

Keikutsertaan warga Ngantang untuk membantu korban erupsi Semeru tidak lepas dari bagian balas budi. Pada awal 2014, masyarakat Ngantang sempat terdampak letusan Gunung Kelud. Kerusakan parah membuat banyak relawan dan masyarakat sekitar membantu. 

Pengalaman bencana di masa lalu menyebabkan masyarakat Ngantang tersentuh untuk membantu korban erupsi Semeru. Mereka ingin membalas budi terhadap orang-orang yang pernah membantu warganya pada tujuh tahun lalu. Bantuan ini nantinya tidak hanya berfokus pada wilayah Umbulan tapi area lainnya juga.

"Jadi di manapun siap, sampai kapanpun siap. Kita ingin balas budi, punya utang (di masa lalu)," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement