Kamis 09 Dec 2021 17:28 WIB

PTBA dan INKA Sepakat Kembangkan Kendaraan Tambang Berbasis Listrik

Kerja sama PTBA dan INKA merupakan sinergi mendorong target Net Zero Emmission 2060

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.
Foto: Bukit Asam
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kereta Api (Persero) (INKA) untuk mengembangkan kendaraan tambang berbasis listrik. Kerja sama ini merupakan bentuk sinergi BUMN dalam mendukung pemerintah mendorong target Net Zero Emission pada 2060.

Sinergi ini juga salah satu langkah konkrit PTBA mewujudkan komitmen perusahaan dalam dekarbonisasi. Sesuai dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan.

Baca Juga

Penandatanganan nota kesepahaman /MoU ini akan dilanjutkan denganpembentukan tim dan penyusunan kajian bersama yang komprehensif sehubungan dengan pengembangan kendaraan tambang berbasis listrik ramah lingkungan.

Direktur Utama PTBA Suryo Eko Hadianto mengatakan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menegaskan komitmen pemerintah Indonesia menuju net zero emission pada 2060, perusahaan BUMN memiliki peluang berkontribusi optimal mewujudkan komitmen tersebut.

“Salah satunya dengan mengarahkan kendaraan operasional pertambangan untuk beralih ke listrik. Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan, daripada harus beli atau impor. Jadi semaksimal mungkin bisa kurangi impor,” ujar Suryo Eko.

Ia berharap penandatanganan ini bisa segera ditindaklanjuti ke tahap berikutnya, sehingga pada akhir tahun 2022 sudah ada prototype kendaraan yang bisa dikembangkan.

Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menjelaskan kerjasama ini didasari oleh keahlian masing-masing perusahaan. “Kami berkolaborasi, yang dimiliki oleh INKA adalah membuat kendaraan berbasis listrik. PTBA memiliki keahlian sebagai operator tambang, ini bagaimana supaya bisa berhasil sehingga bisa kembangkan kendaraan tambang berbasis listrik,” katanya.

PTBA saat ini memiliki serangkaian program lainnya untuk menekan emisi karbon, antara lain yaituMengubah alat pertambangan berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar listrik lewat program Eco-Mechanized Mining (e-MM), Mengganti kendaraan operasional menjadi kendaraan listrik, Melakukan reforestasi pada lahan bekas tambang, dengan menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk melakukan studi terkait tanaman yang mampu mereduksi emisi karbon di udara; danMengganti bahan perusak ozon (BPO) seperti penggunaan refrigerant AC yang ramah lingkungan dan penggantian BPO-Halon 1211 pada Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Wujud komitmen terhadap isu Perubahan Iklim juga telah ditunjukkan dengan kerja sama strategis antara PTBA dengan lembaga international CDP (Carbon Disclosure Project) dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan CDP-Climate Change PTBA.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement