Kamis 09 Dec 2021 18:31 WIB

Istilah Kesehatan yang Paling Banyak Dicari di Google pada 2021

Ada dua istilah kesehatan yang paling banyak dicari di Google pada 2021.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Istilah kesehatan yang paling banyak dicari di Google pada 2021 (ilustrasi).
Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Istilah kesehatan yang paling banyak dicari di Google pada 2021 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan tahunan mesin pencarian raksasa, Google, melihat tren terbesar tahun ini dengan menganalisis apa yang telah dicari orang di seluruh dunia. Tahun ini, terungkap bahwa salah satu istilah kesehatan yang paling banyak dicari adalah afirmasi. 

Afirmasi adalah mengonfirmasi sesuatu untuk menjadi benar dan merupakan tindakan penguatan positif dan pemberdayaan diri. Misalnya, "Saya bertanggung jawab atas kebahagiaan saya sendiri" dan "Saya bersyukur untuk setiap hari" adalah afirmasi yang umum.

Baca Juga

"Dari uang dan kesuksesan hingga kesehatan dan cinta yang baik, afirmasi dicari tahun ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya di seluruh dunia, dengan minat pencarian terbanyak di Kazakhstan,” kata Google seperti dilansir di laman Independent, Kamis (9/12).

Selain itu, doomscrolling juga menjadi kata yang banyak dicari. Istilah ini merujuk pada aktivitas terus membaca media sosial di saat-saat sulit sambil mengantisipasi lebih banyak berita buruk. 

Istilah yang relatif baru ini pertama kali terlihat pada 2018, ditelusuri lebih banyak dari tahun ini, dengan puncaknya pada Januari 2021.

Ada alasan mengapa doomscrolling membuat Anda merasa sangat tidak enak. Sebuah studi pada 2020 menemukan konsumsi berlebihan media terkait pandemi dapat meningkatkan gejala kecemasan dan depresi.

Istilah lain yang dicari lebih dari sebelumnya termasuk belahan jiwa, mamografi, positif tubuh, retrograde, dan bagaimana menjaga kesehatan mental. Keadaan darurat iklim juga menjadi perhatian utama orang-orang pada 2021, dengan minat penelusuran untuk cara melestarikan mencapai titik tertinggi sepanjang masa, di samping keberlanjutan dan dampak iklim.

Pada Oktober tahun ini, setelah KTT G20 di Roma dan sebelum Cop26 di Glasgow, Inggris melihat lonjakan penelusuran untuk apakah perubahan iklim disebabkan oleh manusia dan bagaimana makan lebih sedikit daging membantu perubahan iklim.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement