REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, teknologi digital telah menjadi solusi dalam situasi pandemi. Menkeu menilai pandemi juga mendorong terjadinya akselerasi transformasi digital bagi Indonesia.
"Transformasi menuju kepada digital teknologi menjadi terakselerasi. Contoh di Kementerian Keuangan, tadinya kita membuat desain skenario transformasi digital dalam kurun waktu empat tahun dari 2020 hingga 2024. Dengan adanya pandemi terakselerasi menjadi hanya 3 bulan dan semuanya berubah jadi digital, jadi dipaksa oleh pandemi," ujar Sri dalam Indonesia Fintech Summit 2021 di Bali, Sabtu (11/12).
Bagi Sri, teknologi digital memberikan solusi pada saat dunia dihadapkan pada ketidakpastian yang akan semakin tinggi, baik berasal dari pandemi, perubahan iklim, atau suasana geopolitik lainnya.
Sri menyebut, Indonesia potensi teknologi digital yang luar biasa. Berdasarkan penelitian Google, Temasek, dan Bain Capital, pembayaran digital akan terus tumbuh kuat di Indonesia dengan nilai transaksi bruto pada 2025 capai 1,2 triliun dolar AS.
Sri mengatakan financial technology (fintech) atau teknologi finansial (tekfin) di Indonesia didominasi P2P lending dan pembayaran digital yang dalam beberapa tahun terakhir terus terjadi peningkatan, baik dari sisi jumlah akun peminjam maupun pemberi pinjaman serta total nominal pinjaman.
Selain itu, ucap Menkeu, nominal transaksi uang elektronik di Indonesia juga meningkat dari Rp 2 triliun pada 2012 menjadi lebih dari 100 kali lipat atau Rp 205 triliun pada 2020.
"Ini menggambarkan dalam kurang satu dekade, kenaikan 100 kali, jadi kita tidak bicara tentang pertumbuhan linier single digit, ini adalah eksponensial. Total nilai penjualan dari merchandise value ekonomi digital di Indonesia pada 2021 mencapai 70 miliar dolar AS dan ini merupakan nilai terbesar di Asia Tenggara," kata Sri.