REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla, Elon Musk berpikir untuk berhenti dari pekerjaannya saat ini. Dia ingin memulai profesi sebagai seorang influencer secara penuh waktu.
Selama ini, Musk dikenal sering membagikan cicitan di media sosial Twitter dan unggahan lainnya berbagai jejaring sosial, membuatnya semakin dikenal luas oleh publik. Beberapa waktu lalu, ia juga membagikan pertanyaan tentang bagaimana pendapat orang-orang jika dirinya menjadi influencer penuh waktu.
“Saya berpikir untuk berhenti dari pekerjaan saya dan menjadi full-time influencer. WDYT? (Bagaimana menurut Anda?),” tulis Musk dalam cicitan di Twitter, seperti dilansir Metro.co.uk, Sabtu (11/12).
Musk kemudian menjawab tanggapan dari salah satu pengguna Twitter yang menyarankan agar ia membuat akun khusus fans. Pria berusia 50 tahun itu mengatakan mungkin akan melakukannya.
Meski demikian, tidak jelas apakah rencana Musk untuk menjadi influencer sepenuhnya serius atau hanya sebuah gurauan. Ia selama ini dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia. Selain Tesla, perusahaan lain yang didirikan olehnya adalah SpaceX.
Musk pernah mengatakan pada Januari bahwa berharap hanya menjadi CEO Tesla untuk beberapa tahun mendatang. Ia menyebut akan menyenangkan untuk memiliki sedikit lebih banyak waktu luang daripada hanya bekerja siang dan malam.
Musk disebut akan menjadi triliuner pertama di dunia setelah peluncuran Starlink yang sukses awal bulan ini. Namun, pada bulan lalu, tampaknya mulai menimbulkan kontroversi di antara anggota Parlemen Amerika Serikat (AS ketika bertanya kepada 62,8 juta pengikutnya apakah harus menjual 10 persen saham Tesla untuk membayar pajak.
Tweet itu tampaknya sebagai tanggapan atas proposal yang dikeluarkan oleh seorang politisi Demokrat asal Oregon, Ron Wyden, yang akan membebani para miliarder.
“Banyak yang dibuat akhir-akhir ini dari keuntungan yang belum direalisasi sebagai sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla saya. Apakah Anda mendukung ini?’ tanya Musk dalam polling Twitter di awal November.
Musk itu mengatakan bahwa akan mematuhi hasil jajak pendapat Parlemen AS. Ia juga mengklarifikasi bahwa tidak mengambil gaji tunai atau bonus dari mana pun.
“Saya hanya punya saham, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak secara pribadi adalah dengan menjual saham,” jelas Musk.
Musk pernah mendapat tantangan untuk memberikan bantuan hingga 6 miliar dolar AS. Sejauh ini diketahui bahwa sumbangan dari Musk kira-kira sama dengan dua persen dari kekayaan bersihnya. Tidak jelas apakah berniat menindaklanjuti tawaran yang dibuat secara daring terkait hal ini.