REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengantisipasi penyebaran demam berdarah dengue (DBD) akibat nyamuk Aedes aegypti di tujuh kecamatan yang dinilai rawan penyakit tersebut.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Jakarta Timur Achmad Salahudin mengatakan telah meminta seluruh camat, lurah dan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Meningkatkan PSN yang dilaksanakan para kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) hingga membentuk Jumantik mandiri di setiap RT/RW," kata Achmad di Jakarta, Senin (13/12).
Salahudin mengatakan ketujuh kecamatan rawan penyebaran DBD adalah Cakung, Duren Sawit, Kramat Jati, Ciracas, Cipayung, Jatinegara, dan Pasar Rebo. "Tentu saja ini masih pandemi, PSN harus disesuaikan dengan protokol kesehatan yang ada," ujar Salahudin.
Fungsional Entomologi Kesehatan dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Suprono mengatakan sejak Januari hingga Desember 2021 tercatat lebih dari 840 kasus DBD di Jakarta Timur. Pada awal Desember 2021 jumlah kasus DBD di Jakarta Timur (Jaktim) menurun.
Akan tetapi dia mengingatkan perlu diantisipasi karena puncak musim hujan diperkirakan pada awal 2022. Selain meminta warga membentuk Jumantik mandiri di setiap rumah, dia juga meminta setiap instansi rutin melakukan PSN guna mencegah nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.
"Saat ini melihat kondisi musim hujan, vektor (Aedes aegypti) penularnya mulai tumbuh. Karena itu kita harus segera antisipasi untuk pengendalian vektornya," ujar Suprono.